Wirda tersenyum penuh kemenangan saat melihat ekspresi Janu yang terlihat kesal padanya. Ternyata hubungannya bersama Damar bisa membuat Janu kesal dan merasa iri padanya. Tentu saja anaknya itu akan terus menempel padanya dari pada menempel kepada Papanya yang baru saja ia temui, apalagi ternyata Janu selama ini sering melihat Damar dari jauh dan Damar putranya itu mengetahuinya. Damar menjadi marah dan kesal karena Janu baru datang menemui secara langsung lalu mengakuinya sebagai anak kandungnya. Saat ini mereka sedang makan malam, Janu memperhatikan Damar yang sedang makan namun Damar merasa tidak suka ditatap seperti itu oleh Janu membuat membuatnya merengek karena kesal. "Mama kapan kita pulang?" Tanya Damar kepada Wirda dan ia menatap Wirda dengan tatapan penuh harap agar Wirda men