Wirda sebenarnya bukannya marah dengan tingkah konyol Janu menghadapi Damar putra mereka, tapi ia ingin marah karena kehadiran perempuan bernama Laura dan itu cukup mengganggunya. Ia tidak akan tenang jika perempuan itu kembali datang dan mengganggunya apalagi mengatakan kalimat-kalimat yang membuatnya kesal. Seorang Wirda bisa saja akan bersikap brutal dengan menarik rambut perempuan itu hingga ia puas, untuk meluapkan emosinya yang meledak-ledak jika marah. Apalagi perempuan yang bernama Laura itu mengatakan jika ia adalah calon istrinya Janu sedangkan Janu memintanya untuk mempertahankan rumah tangga mereka. Bagi Wirda ia tidak akan bertahan jika Janu memiliki perempuan idaman lain dan bertahan sama saja akan membuatnya membunuh hatinya. Wirda membuka pintu ruang kerja Janu tanpa