Janu mengerutkan dahinya mendengar ucapan Wirda yang sengaja menyinggungnya dengan mengatakan suami yang terbaik, namun menatapnya dengan dingin seolah ia adalah musuh besar yang harus dihancurkan. "Apa yang terjadi?" Tanya Janu dan ia memegang pipi Wirda membuat Wirda menepisnya karena kesal. "Calon istri kamu datang," ucap Wirda sinis. Ia menatap Janu dengan tajam dan ia ingin Janu menjelaskannya tanpa ia harus bertanya siapa perempuan itu kepada Janu. "Calon istri?" Tanya Janu karena ia memang belum mendengar laporan dari para bodyguardnya dan juga dari Deni tentang apa yang baru saja terjadi. "Tadi saya sudah melaporkan kedatangan Tante Wiwit dan Laura Pak," ucap Deni. "Calon istri yang kamu maksud Laura?" Tanya Janu menatap Wirda dengan tatapan penasaran. Wirda yang kesal sengaja