Ayana memandang kepergian Greyson dengan perasaan gelisah seperti hari ini adalah terakhir pertemuan dengannya. Greyson terpaksa meninggalkan ayana pulang ke jogja, ibunya menelpon dengan histeris memberitahukan kalau sidang perceraiannya dipercepat. Greyson berulang kali membujuk ayana untuk ikut dengannya ke jogja tapi ayana menolak tegas mengingat perlakuan terakhir Greyson yang sangat melukai hatinya beberapa hari yang lalu.
"nyonya"
ayana masih ditempatnya tak terusik dengan panggilan pembantunya, ia menengadah ketika dirasakannya ada payung . hujan perlahan turun padahal panas matahari sangat menyengat.
"hujan"gumamnya pelan menangis dalam hati tanpa sebab.
tangannya mengapai dan menerima hujan dengan pandangan kosong. pembantunya melihatnya kasian. para pembantu dirumah itu sudah mendengar pertengkaran pertama majikannya tapi tidak ingin ikut campur.
"masuk nyonya, nanti sakit"
ayana mengangguk mengikuti langkah pembantunya untuk masuk kedalam rumah. dilihatnya bajunya sedikit basah, ia pergi ke kamarnya bermaksud untuk menggantikannya. ayana merasakan kelelahan dan berniat untuk tiduran tapi diurungkan ketika melihat wallpaper handphonenya terdapat foto dirinya dan Greyson.
"cinta yang kurasakan ternyata tidak sama yang kamu rasakan"batinnya membelai foto mereka yang sempat diambil saat dipantai ancol.
kalimat-kalimat Greyson sangat menyakiti hatinya. ayana tidak mengerti apa keputusannya untuk belajar mencintai suaminya itu salah. lalu dimana letak kesalahannya. air matanya meleleh dipipinya, tak bisa ia menerima perlakuan Greyson sebenarnya.
"kok bertambah sakit"gumamnya sambil memegang dadanya dan menghapus air matanya yang bertambah deras seiring hujan yang membasahi bumi.
hujan mewarnai sepanjang hari itu, Greyson yang sudah sampai di jogja berusaha menghubungi ayana tapi tidak diangkat juga. kesal tidak ada jawaban juga, Greyson segera ke rumah besar cassano dengan menggunakan mobil online yang dipesannya. Jogja turun hujan deras sehingga menyebabkan kemacetan didaerah tertentu.
sementara itu di rumah besar cassano, Elisabeth tidak mampu membendung kemarahannya terhadap Mathew. dilemparnya guci disampingnya kearah Mathew yang bersama Santana berdiri disebelahnya.
prang...
guci itu hancur berantakan dibawah kaki Mathew, untung saja mereka sempat menghindar.
"Elisabeth!"
Mathew sangat marah dan ingin menamparnya tapi Santana mencegahnya memegang tangannya.
"apa salahku! mengapa kamu tega melakukan ini padaku! belum cukupkah kamu menghukumku selama bertahun-tahun ini?"kata Elisabeth berlinang air mata menatap tak percaya kearah Mathew.
pengadilan menyetujui perceraian mereka dikarenakan bukti-bukti yang diberikan mengenai perselingkuhannya dengan diego dan eronisnya lagi diego yang membantu terjadinya perceraian itu.
tangis pilu Elisabeth mewarnai ruangan itu , mereka semua terdiam membisu. diego yang sedari tadi diam memperhatikan Elisabeth yang terduduk dilantai. hati diego tertohok, tak mengira sedalam itu Elisabeth mencintai Mathew.
"maaf"
Santana mengusap air matanya , tidak tega melihatnya dan mengelus perutnya pelan. Mathew menarik Santana kedalam pelukannya berusaha untuk menenangkan.
"Elisabeth"
Elisabeth menoleh kearah suara diego yang berjalan kearahnya dan berusaha membuatnya berdiri. badan Elisabeth lemas, diego cepat menopangnya dengan memeluknya didadanya.
"bawa dia pergi"
"ya tenang saja pasti akan aku bawa pergi jauh darimu"
"diego..aku.."
diego menatap mata Elisabeth yang tersirat sebuah penolakan, dikecupnya keningnya pelan.
"kamu tidak dibutuhkan disini"
"tapi"
"tempatmu ada bersamaku"
"tidak...tidak diego"
Elisabeth berusaha melepaskan diri dari pelukan diego yang bertambah erat.
plak...
Diego menamparnya keras untuk menyadarkan Elisabeth, mata Elisabeth tak terima tapi mendadak ia merasakan kegelapan menyelimuti dirinya. Mathew diam tak berekspresi sedangkan Santana terkejut hingga mencengkeram lengan Mathew. Diego menangkap tubuh Elisabeth yang jatuh pingsan begitu saja kemudian mengendongnya. hati diego benar-benar hancur mendapati wanita yang dicintainya menjadi seperti ini.
"aku sudah mengirimkan dokumen penting ke emailmu dan maaf sudah membuat kacau"
setelah mengatakan itu diego pergi meninggalkan rumah itu tanpa berkata apa-apa sambil menggendong Elisabeth menuju mobilnya. diletakkan perlahan Elisabeth dikursi penumpang dan mengendarai mobilnya ke rumahnya.
"Mathew...apa yang kita lakukan..."
"tidak Santana saying, kita tidak salah. aku sudah memberikan dirinya waktu tapi dia tidak bisa mengantikanmu"
"Mathew"
"ingat anak dalam kandunganmu"
Mathew menatap Santana dengan penuh perasaan cinta yang tak lagi ditahannya. Senyum mengembang dikeduanya ,Mathew memeluk Santana lega akhirnya mereka dapat menikah secara resmi, tidak ada lagi penghalang diantara mereka berdua.
rumah besar cassano merupakan saksi bisu cinta mereka berdua dan sekarang kembali ke pemilik semula yaitu Mathew dan Santana.
Greyson memaki dalam hati ketika mobil onlinenya terpaksa berhenti dipinggir jalan karena ban bocor. diacaknya rambutnya berulangkali. handphone ibunya dan ayana tidak satupun diangkat, membuat hatinya tidak tenang.
diego mengendarai mobilnya diatas batas kecepatan dan melewati mobil Greyson yang sedang mengganti ban. sesampainya dirumahnya, diego cepat_cepat memberikan Elisabeth ke tangan anak buahnya menuju kamar khusus. didalam kamar khusus terdapat beberapa dokter yang menunggu instruksi darinya.
"hapus semua memorinya dan hanya ada aku didalamnya"
"baik"
"setrilkan kandungnnya"
"baik tuan"
diego menggulung lengan bajunya hingga siku dan memperhatikan semua dokter itu bekerja dengan cepat dan tenang. ia berdiri menatap bagaimana Elisabeth melakukan prosedur yang biasanya yang dilakukan untuk tahanannya.
Semua orang mengenal diego sebagai orang yang bertangan dingin dan tak memiliki perasaan. lawannya ketakutan mendengar namanya. diego mengingat jelas dirinya puluhan tahun lalu, bagaimana ia mencari sesuap nasi dengan menjadi gigolo disebuah club dan pinggir jalan.
Mathew adalah penyelamatnya ketika ia nyaris terciduk oleh polisi dengan mengatakan kalau diego anak buahnya. Mathew menawarkan semua keinginan terbesar diego tapi Mathew lupa memberi batasan kalau itu tidak termasuk Elisabeth.
awal kehancuran pernikahan Mathew yaitu membawa diego tinggal dirumahnya dan pada saat itulah diego jatuh cinta dengan Elisabeth. penolakan Elisabeth memicu kemarahan diego dan berniat membalasnya sampai tetes darah penghabisan.
tok..tok..
diego menoleh kearah suara yang menganggunya memperhatikan proses Elisabeth. keningnya mengerut tidak suka tapi kerlingan manja dimata wanita itu sudah cukup membuat diego tersenyum dan tertawa senang. wanita itu menarik diego keluar dari ruangan itu menuju ruang kerja diego yang terhubung dengan kamar khusus.
wanita itu duduk di pangkuan diego dan menikmati ciuman dilehernya yang dilakukan diego..
"diego"
"hmm"
"siapa dia?"
"nyonya rumah dihatiku"
"lalu aku?"
"apa yang kamu inginkan"
"wanita disampingmu?"
"benarkah kamu mau?"
tangan diego menemukan apa yang dicarinya dan masuk membelainya hingga keluar desahan dari mulut wanita tersebut. miliknya dilepaskan oleh wanita itu dan mengulumnya dengan cepat membuat diego tidak mampu bertahan dari gelombang yang akan dating.
"ya, diego"
"sungguh"
"ya, hanya wanita disampingmu"
"as you wish"
cepat dimasukkan miliknya dan memaju mundurkan sehingga akhirnya mereka mendapatkan klimaks yang dicari.
diego tidak pernah peduli siapa pun yang menghuni tempat tidurnya ataupun memuaskan nafsunya karena bagi diego pribadi, Elisabeth adalah satu-satunya wanita yang diinginkannya.
cinta itu sakit buat sebagian orang yang tidak mengerti artinya.
Greyson berlari-lari masuk kedalam rumah besar cassano begitu sampai. ia tertegun melihat ayahnya berada dipangkuan Santana menghadap perutnya dan mengelus-elus perut Santana. iapun duduk dihadapan mereka yang sama sekali tidak menyadari keberadaan dirinya.
"apa yang terjadi? dimana ibuku? mengapa mama ayana ada disini?'
Santana dan Mathew terkejut mendengar suara Greyson. mereka terdiam tidak tahu harus mulai darimana untuk menceritakannya.