Greyson mondar-mandir di dalam kamarnya. perasaan bingung dengan penjelasan Mathew yang mengatakan pagi bercerai, siang menikahi santana dan sekarang hamil 3bulan. belum sempat ia bereaksi dengan penjelasan, mereka berdua dengan seenaknya berkata bahwa ia bukanlah anak Mathew tapi Diego. Elisabeth ibunya tidak bisa juga dihubungi menambah daftar kekesalannya hari ini untuk dikonfirmasi kebenarannya bahkan Diego menghilang begitu saja.
diacak-acak rambutnya yang basah karena baru saja mandi dan keramas, ia kesal dan jengkel mengetahui Ayana tidak mengangkat telepon darinya karena sudah tidur. tadi terpaksa ia menelpon pembantu rumah tangganya untuk mengecek apa yang terjadi pada Ayana.
"tidur? bisa-bisanya suaminya tidak diperhatikan baru saja pergi sudah seenaknya"gerutu Greyson tidak terima dengan perlakuan Ayana yang akhir ini aneh dan tidak masuk akal sejak pertengkaran mereka. Greyson keluar kamar mencari Mathew diruang kerja. Greyson duduk di sofa sambil mengamati wajah Mathew yang terlihat tampan dan gagah. ia baru sadar kalau dirinya sama sekali tidak mirip dengan Mathew.
wajah Mathew mendadak tegang lalu dilihatnya berjalan dan duduk dihadapannya sambil lemparkan dokumen.
"ada apa"
"baca"
dengan malas Greyson mengambil dokumen itu dan membacanya, matanya melebar begitu tahu isinya.
"apa maksudmu pernikahanmu tidak terdaftar. kamu mempermainkan Ayana?. secara agama kamu sah tapi kami melihat semua sah. Greyson!"
"itu bisa aku jelaskan"
Santana masuk kedalam ruangan dan duduk disampingnya Mathew, diambilnya dokumen itu dan membacanya. wajahnya berubah marah.
"kamu mempermainkan putriku!!"
"kamu harus tahu Greyson, Ayana adalah putriku"
"apa!"
"ya"
"kalian semua sudah gila"
"apa yang gila, aku memiliki anak yang hebat dan aku tahu kamu sesuai standar yang aku tentukan"
"aku tidak menyukainya"
"karena itu kamu membohongi kami dan Ayana"
"aku mencintai Angela"
Mathew melempar sebuah dokumen lagi di meja. kepala Greyson sudah mau pecah mengetahui banyaknya rahasia keluarga yang diketahui olehnya. Mathew dan Santana sama sekali tidak mengerti tindakan Greyson yang bodoh. Greyson membaca dokumen itu dan terdiam menatap Mathew meminta penjelasan.
"ayahmu yang memberikan semua dokumen ini dan membawa ibumu bersamanya, Diego adalah ayah kandungmu. aku dan ibumu sedang mengalami masalah pernikahan, Diego masuk dalam hidup Elisabeth sehingga ia hamil. bertahun-tahun aku berusaha menghamili Elisabeth,tak satupun bisa bahkan kami sudah berusaha mengangkat anak tapi anakku meninggal. aku pergi ke Amerika untuk sebuah urusan bisnis dan ketika aku pulang Elisabeth hamil 6bulan. awalnya aku bahagia tapi aku diberitahu Diego kalau itu anaknya dan Elisabeth terpaksa mengakuinya. saat itu kami tinggal di Jakarta lalu aku pergi ke Jogja dengan maksud memulai dari awal"
Greyson diam mendengar kalimat penjelasan yang sudah ditunggu olehnya sejak lama. ia sama sekali tidak mengira ayahnya ternyata Diego yang menjerumuskan dirinya kedalam dunia mafia di Amerika. semua orang hanya tahu ia yang memiliki bisnis underground di Amerika tapi sebenarnya Diego lah pemilik aslinya.
"jadi aku anaknya Diego"
"aku bertemu Santana dan menikah secara agama karena secara hukum, aku tidak bisa. saat itu aku terbawa cemburu buta mengetahui bahwa Santana membantu Niel , aku mengira mereka berselingkuh"
"kamu pergi"
"setelah aku ceraikan Santana, aku meminta Elisabeth datang ke Jogja dan memulai lagi dari awal dan menganggap kamu adalah anakku tapi aku diberitahu kalau Ayana adalah putriku, selanjutnya kamu sudah tahu"
Greyson menghela nafasnya panjang melihat kelakuan kedua orang dihadapannya seperti ABG labil.
"ceraikan Ayana"
"versi apa"
"kamu tidak mencintainya"
"aku..."
Matthew mengambil sebuah dokumen lagi dan menyerahkan ditangan Greyson.
"jangan sakiti putriku, cukup aku saja"
"apa maksudmu"
"baca saja"
"mengapa kamu punya banyak dokumen"
"ayahmu yang memberikan semua dokumen ini"
Greyson merasa perasaan tidak enak begitu membacanya, berulangkali ia membacanya.ia tak percaya.
"ini tidak benar"
"Greyson"
Greyson menatap wajah Mathew dengan pandangan tidak percaya dengan apa yang dibacanya.
"ini bohong"
"ceraikan putriku!"
dokumen yang dipegang Greyson memberi tahu kalau Angela sudah menikah secara sah sesuai agama dan hukum Amerika disaksikan Juan dan Gladiola serta aparat setempat.
"aku..aku..."
"aku mohon Greyson sebagai mertuamu, tolong ceraikan Ayana"kata Santana mengusap air matanya.ia tidak mengira sejarahnya akan terulang lagi di hidup Ayana
"Greyson"
tangan Santana memegang tangan Greyson menarik perhatian kepadanya.
"apa kamu sudah menyentuhnya"
"tidak...belum"
nafas lega dihembuskan pelan oleh Santana. Mathew memicingkan mata tidak percaya dengan ucapan Greyson yang tidak menyentuhnya, bagaimana bisa sudah menikah selama itu tidak menyentuh?
"aku harus ke Amerika"
"lalu bagaimana dengan Ayana"
"aku tidak bisa menghubunginya"
"apa rencanamu"
"dimana ibuku"
"Diego yang tahu dimana"
"aku akan mencari ibuku dulu, baru ke Amerika setelah itu.."
"kamu akan menceraikan Ayana"
"itu.."
"Greyson! jangan coba-coba permainkan Ayana kalau tidak semua yang ada aku tarik"
Greyson menelan ludahnya sendiri dan mengusap wajahnya kesal karena Mathew memaksanya. Santana menepuk pundaknya pelan.
"bagaimana kondisi ibuku"
"ayahmu yang merawatnya, kami tidak begitu tahu"
"apa ibuku akan baik-baik saja ditangannya"
"ayahmu sangat mencintai Elisabeth"
Greyson mengangguk-angguk mengerti dan paham dengan situasi Diego dan Elisabeth. dulu seringkali ia memergoki mereka berduaan, tawa tak pernah lepas dari mulut Santana berbeda dengan Mathew, Santana selalu menangis tersedu-sedu bahkan nyaris putus asa dengan memeluk dirinya.
"Greyson"
"aku akan menceraikan Ayana tapi aku akan ke Amerika dahulu"
"untuk apa"
"aku tidak percaya dengan dokumen ini"
"tapi"
"percaya padaku aku akan melakukan apa yang kamu inginkan tapi saat ini aku harus mencari tahu dulu kebenaran dokumen tentang Angela di Amerika"
Matthew dan Santana secara bersamaan menghembuskan nafas tidak menyukai keputusan Greyson.
"apa Ayana tahu tentang Angela?"
"tentu saja"
"sekarang Ayana bagaimana"
"terakhir kali kami sedikit berselisih pendapat tapi tidak apa-apa bukan masalah besar"
"karena...?"
"Angela"
Greyson berdiri dan kemudian meninggalkan mereka semua tidak ingin lagi mendengar satupun kalimat yang menahannya ke Amerika. harusnya sudah sejak awal ia datang ke Amerika saat Michael menelponnya tapi ia teralihkan dengan tubuh Ayana.
Matthew tertegun melihat Greyson pergi meninggalkan mereka berdua dengan wajah kebingungan.
"Mathew, apa kita salah?"
Matthew menoleh kearah Santana yang memperlihatkan wajahnya yang gusar. Matthew mengubah raut wajahnya berusaha keras untuk tidak terpengaruh oleh keputusan Greyson.
"tidak... tidak, kita benar. lebih baik Greyson tahu semua dari kita daripada ayahnya"
"maksudmu"
"Diego...dia.. orang yang sulit"
Matthew tidak bisa mengatakan kalau sejak awal Greyson ditolak Diego ayahnya karena nyaris kehilangan Elisabeth saat melahirkan. Diego membenci anak-anak sejak itu. Matthew tidak dapat menyalahkan Diego karena hidupnya yang keras.
dikamar Greyson, cepat-cepat ia reservasi hotel di Amerika serta tiket pesawat, begitu siap segera saja ia pergi meninggalkan rumah tanpa berpamitan dengan Mathew ataupun Santana mengunakan mobil online tapi sebelum itu ia kerumah Diego untuk memastikan kondisi ibunya.
hidupnya mulai kacau, Greyson marah dengan semuanya. ia menghubungi Ayana , pada dering kelima diangkatnya
"hallo"
"apa yang kamu lakukan hingga sulit aku hubungi?"
"maaf"
"aku akan ke Amerika untuk sementara waktu"
"ya bagaimana kondisi ibuku"
"mereka baik"
"Greyson"
"ya"
"hati-hati"
Greyson menutup handphone miliknya begitu sampai depan rumah Diego. rumah yang mengajarkan kekerasan, kekuatan dan kekuasaan. untuk orang lain rumah ini biasa saja tapi buat Greyson, rumah ini membuatnya tahu akan kenikmatan tubuh wanita dan kekuasaan. tak satu hari pun , Diego membuat dirinya bulan-bulanan ketika ia melakukan kesalahan fatal untuk bisnisnya. ia masuk kedalam rumah dan mendapatkan ibunya duduk menata bunga mawar di vas.
"ma"
Santana mengangkat kepalanya menatap Greyson lama.
"siapa"
Greyson syok dan bingung. bahunya ditepuk pelan oleh Diego.
"sejak keputusan itu, ibumu seperti itu"
"tapi itu baru kemarin"
"kata dokter, kondisi fisiknya tidak mampu menerima jadi menghilangkan semua memori yang melukainya"
"ada yang ingin aku tanyakan kepadanya"
"aku rasa tidak bisa"
Diego tersenyum menghampiri Elisabeth yang melihatnya dengan lembut, dikecupnya kening Santana lalu ia duduk bersandar pada Santana. Greyson memperhatikan wajah Santana teliti, ibunya terlihat bahagia bersama Diego.
"baiklah mungkin lain kali"
Greyson masih berdiri ditempatnya menimbang-nimbang untuk bertanya kepada Diego mengenai Angela.
"pergilah ke Amerika kalau kamu tidak mempercayai dokumen itu"
"bagaimana.."
"kamu tidak akan kerumah ini kalau tidak karena Angela"
"ya"
"kamu harus tahu Angela adalah anak buahku"
"bagaimana...tapi..."
"profesi yang sekarang hanyalah cover buat semua orang"
"lalu Juan"
"sama dengannya"
"aku.."
"kamu putraku jadi bertindaklah benar kalau tidak ingin aku mengambil tindakan keras kepadamu"
Greyson tahu arti bertindak benar. masih ingat jelas terakhir kali kalimat itu diucapkan, ia berakhir dengan tubuh digagahi anak buah Diego karena kesalahannya yang merugikan bisnis underground milik Diego. butuh waktu lama ia memulihkan kondisi mentalnya hingga seperti sekarang ini dan Angela yang membantunya untuk bangkit.
Greyson tidak tahu itu cinta atau balas budi tapi hatinya hanya tahu ia mencintai Angela dan tidak terima ia ditipu Michael. Greyson pergi meninggalkan rumah Diego menuju bandara Jogja. Diego masih tersenyum puas melihat wajah Greyson yang mengerti perkataannya.
"siapa dia"
"itu..anak buahku"
"o.."
"Elisabeth sayang, aku lelah"
"ya sudah ayo ke kamar"
Elisabeth mengajak Diego ke kamar mereka berdua untuk beristirahat. memori Elisabeth belum semuanya hilang, hanya samar-samar ia ingat siapa Greyson tapi ia takut salah. diambilnya obat dimeja dan diberikan kepada Elisabeth.
"minum obat dulu"
"ya kepalaku sedikit pusing"
"jangan berfikir terlalu banyak"
"apa kecelakaan itu sangat parah Diego?
"ya ,kamu baru saja siuman dari koma jadi wajar kalau kondisimu tidak stabil"
Elisabeth meminum obatnya dan berbaring di tempat tidur, Diego ikut menemani.
"tidurlah"
sekilas Diego melumat bibir Elisabeth. tak lama kemudian terdengar dengkur halus dari mulut Elisabeth. Diego memejamkan mata menikmati keindahan hidupnya mulai hari ini. Elisabeth menjadi miliknya seutuhnya.