chapter 03

1055 Kata
Greyson terdiam cukup lama dikamarnya sendiri serta mengeluh diam-diam menyadari keadaannya tidak berjalan dengan mulus sesuai tujuan awalnya. Berkali-kali di lihatnya wallpaper handphone miliknya yang terpampang jelas wajah foto Angela Hayu kekasihnya sedang tersenyum kearahnya. Perasaan rindu menyelip dihatinya, ditekannya pangilan cepat nomor angela yang memang sudah disetting di handphonenya sejak ia berpacaran dengan angela. berulang kali Greyson menghubungi angela tapi tidak juga diangkat, diliriknya jam tangannya lalu dihitungnya perbedaan waktu di Amerika.  "hallo sayang"kata Greyson senang tapi kesenangan itu berubah begitu mendengar suara pria yang dikenal sebagai atasan Angela. "Angela sedang mandi, sebentar grey", Michael yang baru saja meluncurkan badannya ketempat tidur tersentak kaget ketika Angela memberikan handphonenya ke tangannya.  Angela terlalu lelah sekedar menjawab Greyson walaupun ia tahu Greyson akan protes kalau tahu ia enggan menerima telepon. Michael mengangkat alisnya tapi tangan satunya membelai punggung Angela untuk segera tertidur dalam pelukannya.  "maaf Grey...bisa telepon nanti sepertinya Angela tidak mendengar suaraku"tanya Michael pelan. "baiklah beritahu Angela untuk segera menelepon begitu dia selesai"jawab Greyson malas. kemudian ditutupnya handphone milik Angela lalu diletakkan di meja dekat ranjang. Angela sedikit protes mengetahui Michael menggeser posisi badannya sehingga Angela membalikkan badannya berlawanan arah dengan Michael. Michael memeluknya dari belakang dan membiarkan Angela tidur setelah percintaan panas mereka berdua setelah pulang menyelesaikan pekerjaan masing-masing. dikecupnya belakang rambut Angela dengan perasaan sayang dan berharap suatu hari nanti Angela akan menerima dirinya seutuhnya. nasib seringkali mempermainkan takdir seseorang dengan halus dan manusia hanya bisa meratapi penyesalan karena terkadang keputusan yang diambilnya berlawanan dengan hati.  malam itu terasa panjang untuk Michael yang mulai jenuh dengan kondisi dan situasi hidupnya sekarang ini. diperhatikan wajah Angela yang tertidur pulas. Michael sudah lelah dengan hatinya yang selalu saja mengalah. kepala Michael seperti mau pecah bagaimana membuat Angela melihat dirinya sebagai pria yang normal bukan gay yang selama ini ia tampilkan dihadapannya. diambilnya sebatang rokok dan dinyalakan. dibukanya pintu balkon kamar hotel Angela yang berada di lantai 40, kedatangan mereka ke Amerika karena Angela mendapatkan kesempatan untuk berjalan catwalk di fashion week selain itu ia mendadak mendapatkan telepon Greyson memintanya untuk membuat Angela berada di Amerika. Juan memberikan akses mudah rencana Greyson yang memang tinggal di Amerika untuk mengawasi jalannya bisnis underground milik Greyson.  sekali lagi nasib membuat Michael harus memilih antara takut dan gengsinya yang terlalu tinggi. akhirnya Michael menyetujui permintaan Greyson, sekarang disinilah ia berada di Amerika untuk mendampingi Angela. Michael tidak mengerti berapa kekayaan sesungguhnya yang dimiliki oleh Greyson sehingga mampu membuat Angela masuk dalam daftar model Victoria secret dan berjalan di atas catwalk. buat Angela tentunya itu sebuah kesempatan yang baik dan tidak akan disia-siakan tapi untuk Michael itu berarti kesempatan yang diberikan oleh Tuhan. Asap rokok menjadi saksi bisu dari kemelut masalah yang dihadapi Michael . dering suara telepon memecahkan keheningan apartemen Angela, Michael segera mematikan rokoknya lalu menyambar handphone miliknya dengan tidak sabar. "apa!"bentak Michael "begini sambutan seorang musuh yang membutuhkan bantuan pribadi, Michael"tegur Juan tanpa basa-basi. Michael terdiam sesaat setelah itu ia mengatur suaranya menjadi lebih baik. "bukan itu maksudku"kata Michael berusaha menenangkan Juan yang sebenarnya tertawa geli melihat tingkah Michael melalui cctv yang terhubung langsung ke laptopnya di ruang kerjanya. "jangan terlalu banyak berfikir Michael dan lakukan semua sesuai perintahku" "baiklah" "Michael!!!" "ya?" "jangan ada kesalahan sekecil apapun itu bentuknya" "ya" "pastikan posisi untuk Gladiola wanitaku sudah siap" Michael belum sempat menjawabnya tapi Juan sudah menutup handphonenya. Diusapnya wajahnya yang mendadak terasa lelah dengan tangannya. Michael meletakkan handphonenya ke meja samping sofa tamu lalu ia melangkah menuju kamar Angela untuk beristirahat. Ditariknya mendekat badan Angela masuk kedalam pelukannya lalu di pejamkan matanya dan berusaha untuk tidur serta tidak memikirkan masalah yang dihadapi olehnya. perlahan akhirnya ia pun masuk dalam dunia mimpi mengikuti jejak Angela yang sudah terlebih dahulu masuk. sementara itu di Indonesia tepatnya rumah Cassano yang berada di jogjakarta. Greyson mondar-mandir sewot mengetahui Michael berada di samping Angela kekasihnya. perasaan cemburu menggelayuti bahkan merongrong untuk segera menyusul ke Amerika tapi mengingat masalah yang ada membuatnya geram seketika tidak bisa berbuat apapun. dihempasnya handphonenya ke tembok lalu ia pergi keluar dari rumah. Untuk melupakan rasa kesalnya dengan situasi yang terjadi Greyson mengendarai mobil kesayangannya mengelilingi alun-alun Jogja lalu dilihatnya warung angkringan masih buka.  diparkirkan mobilnya tak jauh dari warung kemudian keluar dari mobilnya. rasa dingin dirasakan olehnya sebelum masuk kedalam warung menambah rasa lapar yang mendadak dirasakannya. Beberapa tamu sedang dilayani oleh penjual angkringan dan mencatat pesanannya. Greyson duduk disebelah wanita yang tadi sempat diliriknya asyik berada dalam dunianya sendiri tidak terusik dengan sekitarnya. "mau pesan apa mas"tanya penjualnya dengan catatan dibawanya. "wedang s**u jahe dan bubur gudeg satu"jawab Greyson mengembalikan buku menu yang dibawanya. penjual angkringan tersebut mengangguk lalu meninggalkan Greyson sendiri masih menatap wanita disampingnya yang entah mengapa membuatnya tertarik. Wanita itu menoleh kearahnya dan itu cukup membuat Greyson tersentak kaget ketika melihat kecantikan alami yang dimilikinya bahkan beberapa bagian-bagian tubuh tertentu terasa tepat dan pas dimilikinya. wanita itu tertegun melihat Greyson seakan terpesona dengan kharisma yang dimiliki Greyson hingga membuatnya menjadi lebih tampan dimatanya. pesanan Greyson datang dari penjual angkringan yang segera saja diminumnya, sejenak kehangatan masuk kedalam tenggorokannya. wanita itu masih menatapnya dengan pandangan ingin tahu dan itu cukup sebuah isyarat untuk mendekati. "hai..sendiri?" "ya" "kok tidak dimakan" "kenyang" Greyson mengangguk mengerti melihat mangkok yang dipakai penjual angkringan memang lumayan besar. Wanita itu menunduk malu karena sebenarnya ia sama sekali tidak menyentuhnya. tujuan awalnya sekedar berjalan-jalan menikmati keindahan alun-alun Jogja teralihkan karena masalah yang dihadapi olehnya. masalah yang sangat dihindarinya. "kenalkan namaku Greyson" "aku Ayana" wajah Greyson berubah menjadi tidak enak dipandang oleh Ayana dan itu membuatnya bertanya-tanya ada apa dengan namanya. Greyson berusaha menepisnya dengan berfikir positif mungkin diluar sana ada banyak nama yang sama. "Ayana?" "ya, kenapa" "tidak apa" untuk mengusir kecanggungan yang terjadi, Greyson kembali menyantap makanan yang dipesannya. demikian juga Ayana. Greyson mengajak Ayana bercakap-cakap sehingga tanpa sadar keduanya menjadi pusat perhatian di warung angkringan tersebut. beberapa orang tersenyum melihat interaksi yang terasa pas di keduanya. sesekali tawa terdengar dari mereka berdua.  Penjual angkringan mengingatkan bahwa sebentar lagi ia akan tutup sehingga meminta pengunjung untuk segera meninggalkan tempatnya. Greyson dan Ayana yang memang sudah selesai beranjak berdiri dan membayarnya. didepan warung angkringan tersebut mereka bertukar nomor telepon sehingga kalau sewaktu-waktu mereka membutuhkan teman sekedar menikmati keindahan malam Jogja bisa saling menghubungi. Takdir dan nasib itu selalu hidup berdampingan dengan baik sehingga sekeras apapun manusia mengelak tetap saja akan terus bersinggungan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN