Ayana merasa pernikahannya berjalan dengan baik. Greyson mulai dekat dengan dirinya. yang awalnya mereka berdua tidak satu kamar , akhirnya Greyson meminta Ayana tidur dikamarnya. Ayana tersenyum mendapati semua peralatan miliknya sudah berpindah sebagian di kamar Greyson. disentuhnya barang-barang Greyson perlahan-lahan takut merusaknya.
Greyson membuka matanya dan memperhatikan tingkah Ayana yang membuatnya sadar ia telah membuat Ayana jadi berharap jauh dengan hubungan mereka. sudah sebulan ini Ayana tidur disampingnya. sudah sebulan ini pula, ia mengajarkan seks kepada Ayana, tentunya tanpa merusak kesucian Ayana.
"apa yang kamu lakukan"
Ayana berbalik menatap Greyson yang bersandar pada tembok kamar, memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang terbuka. seksi itu pemikiran pertama Ayana. Greyson memperhatikan baju tidur Ayana yang kekurangan bahan memperlihatkan jelas apa yang ada didalamnya.
"pagi grey"kata Ayana tidak menjawab pertanyaan Greyson dengan posisi berdiri yang membuat Greyson geram. bagaimana tidak posisi, raihlah aku maka akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa.
"kemarilah"
Ayana berjalan menuju Greyson dengan perlahan-lahan membuat Greyson mengawasi jalannya. Ayana mempelajari dari tv yang menjelaskan cara berjalan sebagai model dan itu cukup membuat Greyson berfikir ulang mengenai Ayana. Ayana yang dikenalnya pertama kali sangat berbeda dengan yang sekarang.
"bagaimana kalau sekarang kita belajar yang lain?"
"apa"
Ayana naik keatas ranjang menunggu penjelasan kalimat Greyson yang menggantung. Greyson menepuk-nepuk ranjang sebagai isyarat Ayana untuk berbaring disampingnya. Ayana melakukan yang diminta dengan tanda tanya di kepalanya. setelah Ayana berbaring disampingnya, Greyson menindihnya.
"belajar menikmati bagian sensitif badan"
"aku tidak mengerti"
"kalau kemarin, kamu mempelajari badanku. nah sekarang gantian"
"badanku ga sensitif kok"
"diamlah biar aku yang tentukan kamu sensitif atau tidak"
mendengar itu Ayana menutup mulutnya, begitu bibir Greyson menempel di lehernya. Greyson sangat menyukai wangi badan Ayana yang sangat ringan dan berbeda dari wanita lainnya. menenangkan pikiran. diciuminya leher Ayana dan menghisap memberi tanda merah. Ayana merasakan perubahan tubuhnya yang aneh ketika Greyson menghisap lehernya seperti membuka sesuatu dari badannya.
"grey..."
"hmm"
"badanku aneh"
"hmm"
Greyson gemas Ayana yang masih bersuara. ditutupnya bibir Ayana dengan bibirnya pelan disertai sentuhan lembut di bagian tubuh lain Ayana. desahan dan erangan keluar dari mulut Ayana ketika bibir Greyson menemukan tempat yang disukainya.
Ayana tidak tahu harus berbuat apa, tangannya memegang erat seprai. Kepala Ayana berputar-putar merespon setiap sentuhan bibir Greyson yang menjadi-jadi bahkan Ayana melengkungkan punggungnya saat bibir Greyson menyentuh alat vitalnya. itu terasa enak bahkan Ayana hanya bisa pasrah menerima sentuhan itu.
Greyson memperhatikan wajah Ayana yang terlihat sayu oleh gairahnya sendiri. melihat itu jari Greyson masuk kedalam tubuh Ayana dan itu cukup membuat Ayana bergerak-gerak liar tidak sanggup menahan gelombang kenikmatan yang diberikan. Greyson sengaja jarinya tidak terlalu jauh masuk kedalam supaya tidak merobek yang ada didalam badan Ayana.
"Grey..."
"ya Ayana"
"aku...aku...mau pipis"
"keluarkan saja"
"jangan disini... nanti basah"
"tidak apa Ayana, keluarkan saja"
Greyson geli mendengar kalimat Ayana tapi tetap terus menerus menyentuhnya mengunakan bibir dan jarinya bergantian. Ayana yang baru mengenal seks tentu saja dengan cepat mengeluarkan cairan kental itu membasahi jari greyson. Ayana lemas.
"menyenangkan kan"
"itu..."
"belum selesai Ayana"
"belum"
Greyson yang sudah tidak tahan dengan reaksi badan Ayana merubah pikirannya. Greyson kembali menyentuh saraf sensitif Ayana dan membuat Ayana mendesah lagi. Greyson mengelus lubang a**s Ayana. Greyson berfikir tidak usah merusak kesucian Ayana tapi bisa merusak lubang satunya. jarinya yang masih belepotan masuk kedalam a**s Ayana dan membuat lubang itu menjadi lebih besar.
"grey sakit.."
Ayana tidak nyaman ketika jari Greyson masuk kedalam lubang a**s dan sensasi yang dibangkitkan oleh Greyson.
"rileks Ayana"
dilumatnya bibir Ayana sekilas lalu ia berkonsentrasi untuk memasuki lubang a**s itu. awalnya ia kesulitan tapi perlahan ia masuk diiringi jeritan kesakitan Ayana. milik Greyson sangat besar maka otomatis lubang a**s Ayana yang tidak pernah dimasuki barang apapun membesar. begitu miliknya masuk semua dan Ayana mulai rileks , Greyson memompanya pelan hingga Ayana dapat merasakan hal yang sama yang dirasakannya.
Ayana merasakan sakit di lubang anusnya saat Greyson memasukkan miliknya dan membuat cengkeraman tangannya di seprai bertambah kuat tapi berubah setelah Greyson bergerak keluar masuk dengan pelan dan itu membuatnya terengah-engah merasakan desakan kuat dari badannya.
Greyson berulangkali melakukan gerakan hingga akhirnya ia mencapai puncak klimaks kenikmatan yang dicarinya sedangkan Ayana sudah lemas sejak tadi karena sudah mengeluarkan terlalu banyak cairan. dilepasnya miliknya dari tubuh Ayana dan ambruk disampingnya.
"terimakasih"
dikecupnya kening Ayana dan Ayana hanya menanggapi dengan menutup mata karena kelelahan. Greyson tersenyum puas dan senang. Greyson merasa tidak merusak dan menyalahi aturan dengan Ayana. Greyson ikut tidur disamping Ayana dengan tanpa disadari penyatuan beda lubang itu membuat dirinya bertambah dekat dengan Ayana.
sementara itu Juan memasuki ruangan meeting kantornya. disana sudah ada Michael, Angela dan Gladiola membahas mengenai fashion week yang akan diikuti oleh mereka. mereka semua terus berdiskusi dengan pegawai Juan yang turut ikut dalam persiapan proyek ini.
kesibukan selama beberapa bulan terakhir ini membuat semua orang tidak menyadari apa yang terjadi di Indonesia. Juan memperhatikan tingkah Gladiola yang berubah-ubah seperti berfikir keras dan ia tidak menyukainya. ada yang berubah dengan Gladiola sejak mendapatkan telepon dari Santana ibunya semalam.
"bagaimana menurutmu Juan"
Juan yang memang sedari tadi tidak mendengarkan penjelasan Michael tentu saja kebingungan mendengar pertanyaan dari Gladiola. Michael merasa kesal Juan tidak mendengar perdebatan antara dirinya,Angela dan Gladiola. alis Juan menyatu dan senyumnya mengejek Michael yang seakan tidak masalah besar.
"aku mengusulkan untuk berlibur ke Indonesia tapi Michael menolaknya"
Michael menatap tajam ke arah Juan yang santai saja. Juan berpindah duduknya lebih dekat dengan Gladiola dan mengisyaratkan semua pegawai untuk keluar ruangan.
"Indonesia?"
"ya"
"ada apa disana"
"nah itu tadi yang kukatakan barusan"
"sudah lama aku tidak pulang kerumah Juan"kata Gladiola mengunakan wajah memelas
"betul itu, aku juga sudah lama tidak bertemu Greyson"timpal Angela
Gladiola tidak menyukai kalimat Angela dan melirik kearah Juan yang tersenyum tanpa kata sudah aku bilang apa jangan mengucapkan kata yang memicu Greyson berada di posisi seperti kemarin. Gladiola kesal. Juan tetap tersenyum tapi tangan dibawah meja meeting mengusap tangan Gladiola untuk bersabar.
"tidak jadi deh"
"kok gitu Gladiola, tadi kamu mendukung aku berlibur ke Indonesia"
"aku baru ingat perjalanan menuju ke Indonesia kan sangat capek"elak Gladiola
Juan memiringkan Michael yang menatapnya dengan pandangan awas, kamu akan aku balas. tawa Juan pecah melihat pandangan Michael. spontan Angela dan Gladiola menatapnya.
"kok ketawa"
"ya nih, bukannya ikut bantu gitu"
Gladiola bertambah kesal dengan cepat menarik tangannya yang berada di genggaman Juan yang membuat pola tidak jelas di telapak tangannya. bukan Juan kalau tidak menyadari perubahan sekecil apapun dari Gladiola lalu ia cepat mengecup bibir Gladiola yang membuat Gladiola memilih diam.
"jadi?"
"kok malah ciuman sih"
Michael mengelus rambut Angela dengan lembut untuk menenangkan melihat tingkah Juan yang seenaknya.
"kamu juga bisa kok Angela"
"ihh apaan sih, Michael itu teman"
"teman?"tanya Gladiola mulai menguasai dirinya
"ya benar gak Michael"jawab Angela menoleh dan tepat saat itu Michael mencium bibir Angela dan melumatnya memaksa Angela membalasnya hingga erangan keluar dari mulut Angela. mendengar itu Michael melepaskan ciumannya dan menatap Angela memperingatkan kalimat yang akan keluar dari mulutnya kalau tidak ia akan menghukumnya sekarang.
"itu yang disebut teman?"tanya Gladiola lagi
Angela menoleh kearah Gladiola mendengar pertanyaannya lalu kearah Michael yang masih menatapnya tajam dan mengancamnya. Angela kebingungan harus berkata apa kalau sebenarnya ia sudah melakukan hubungan yang jauh dengan Michael. tangan Michael mengelus punggung Angela untuk membuat Angela rileks. Juan nyaris mentertawakan Michael ketika dilihatnya sorot penuh nafsu di mata Michael tapi ia berubah pikiran, berhubungan seks di meja meeting bersamaan terasa menyenangkan sepertinya dan itu tidak ada yang melarang di Amerika.
seringai Juan langsung dipahami oleh Michael dan ia tidak keberatan karena memang ia sangat kesal dianggap teman oleh Angela. Michael merasa ingin menghukum Angela saat ini dan bisa merubah topik dari Indonesia menjadi seks.
"Angela.."kata Michael sangat pelan yang hanya bisa didengar telinga Angela, Angela memandang Gladiola meminta tolong tapi sepertinya kode yang diberikan kepada Gladiola tidak dipahami oleh Gladiola.
Gladiola mengeryitkan keningnya kebingungan melihat Angela seperti kesulitan menjawab pertanyaannya.
"sayang"kata Juan mengalihkan perhatian Gladiola kearah Angela.
Gladiola menoleh kearah suara Juan dan terdiam ketika tangannya berada di atas milik Juan yang sudah keras dan berada diluar celana. matanya melotot protes tidak terima tapi Juan santai saja bahkan mengerakkan tangannya untuk naik turun.
"ayo pulang Michael"kata Angela beranjak dari duduknya dan berjalan begitu saja tanpa melihat lagi kearah Gladiola.
"pulang dulu Juan, besok kita lanjutkan rapatnya"kata Michael sambil mengikuti langkah Angela yang berjalan cepat keluar ruangan tidak peduli.
Angela memutuskan keluar pulang kerumah daripada menjawab pertanyaan Gladiola dan berakhir tidak baik dengan dirinya. akhir-akhir ini dirinya seperti selalu dikontrol oleh Michael dan ia tidak menyukainya. memang sejak film itu, ia sudah melakukan seks dengan Michael tapi bukan berarti hatinya tetap menjadi milik Greyson. Angela sudah memastikan setiap ia berhubungan seks dengan Michael, ia sudah meminum pil pencegah kehamilan. Angela benci dengan anak-anak bahkan untuk hamil tidak ada agenda untuk itu. Michael tidak tahu Angela minum pil pencegah jadi ia sangat berharap Angela cepat hamil lagipula ia sangat rajin mengunjungi lubang milik Angela.
diruang meeting hanya ada Juan dan Gladiola yang masih dalam posisi semula. Juan menatap tajam menantang Gladiola untuk melawan keinginannya. Gladiola menyerah begitu dilihatnya Angela keluar diikuti Michael, iapun melakukan yang diminta Juan.
"jangan digigit Gladiola atau aku akan membuatmu tidak bisa berjalan keluar dari ruangan"kata Juan memperingatkan Gladiola yang berpindah jongkok dibawah meja.
tanpa kata-kata Gladiola membuat Juan puas bahkan teriakan puas keluar dari mulut Gladiola saat Juan mengubah posisi tubuhnya.
"bukankah sudah kukatakan jangan sekali-kali memiliki pemikiran untuk pulang ke Indonesia"kata Juan setelah merapikan pakaiannya dan Gladiola menatapnya lemas bahkan pakaiannya masih berantakan karena dibuka Juan.
"siapa yang telepon semalam Gladiola"
"mama"
"apa yang diinginkannya"
"memintaku pulang"
"pekerjaan disini banyak yang masih harus kamu lakukan"
"aku tahu"
"apapun keinginan mamamu tolak semua, disini lebih penting untuk kemajuan karir model yang sudah lama kamu inginkan!"
"tapi.."
"jangan dirusak Ola!!!"
panggilan kesayangan Juan kepada Gladiola yang tidak pernah disukainya terucap dari Juan yang berarti Juan sangat tidak suka dengan keinginan mamanya.
Juan duduk di sampingnya dan merapikan pakaian Gladiola. Gladiola diam saja sambil mengamati dengan enggan. entah sejak kapan ia mulai kecanduan seks dengannya akhir-akhir ini bahkan nyaris tidak tahu tempat.
"kalau kamu pulang bagaimana dengan karirmu"
"aku..."
"kamu tahu aku tidak mudah mendapatkan semua kontrak itu untukmu. kontrak itu mengikatmu untuk bertindak profesional selama jangka waktu yang lama. hapus pikiran untuk pulang ke Indonesia"
"tapi mama..."
"biar aku yang mengurusnya. tugasmu adalah menyelesaikan semua kontrak itu dan membuat Angela tidak keluar dari Amerika dan menganggu pernikahan Greyson dengan Ayana"
"mereka bahagia?"
"tentu saja"
Juan menarik lembut badan Gladiola memeluk dengan perasaan sayang. ia menyadari tidak mudah membuat Gladiola melepaskan cintanya kepada Greyson beralih kepadanya. Gladiola diam saja sambil menangis pelan di d**a Juan . Juan sadar bajunya basah oleh air mata tapi ditekannya perasaan tidak suka itu jauh dari hatinya, perasaan cemburu yang selalu datang disaat Gladiola menangisi Greyson.
"tidak bisakah kamu belajar mencintai aku , Gladiola"
"aku tidak tahu caranya"
"benarkah"
"selama ini aku hanya menganggap kamu sahabat terbaikku"
"setelah kita sering melakukan seks selama ini?"
"entahlah Juan ,aku bingung"
sekilas harapan bersinar di d**a Juan mendengarkan kalimat terakhir yang diucapkan Gladiola. Juan akan membuatnya nyata dengan menyingkirkan nama Greyson menjadi namanya.
cinta itu memerlukan usaha
Michael diam saja selama perjalanan menuju ke apartemen mereka. begitu sampai Angela masuk kedalam kamarnya dan Michael. Michael menatap Angela bersandar di pintu melihat Angela yang satu persatu melepaskan pakaiannya dengan perlahan dengan otaknya berfikir. Michael tidak perlu menebak apa yang ada di kepala Angela karena ia sangat mengenal Angela istrinya. Michael mendekati Angela kemudian memeluknya dari belakang.
Angela tersenyum menatap pantulan dirinya dan Michael di cermin dihadapannya. cermin itu menampakkan tubuhnya yang telanjang bulat dan sangat cantik di mata Michael.
"cantik"
"benarkah"
"ya"
"Greyson menghubungi mu?"
"tidak"
"aku juga tidak bisa menghubunginya"
"sibuk mungkin"
"ya mungkin"
mereka saling menatap di cermin seakan pengertian yang mendalam tercipta diantara mereka berdua.
"aku menginginkanmu"
"sekarang?"
"ya"
"tapi..."
Michael memutar badan Angela menghadap dirinya dan mencium bibirnya. Angela berusaha mengelak mengingat pil pencegah kehamilan habis tapi Michael tidak melepaskan diri Angela dengan mudah. pada akhirnya Angela pasrah mengikuti keinginan Michael sepanjang hari itu hingga tertidur dalam pelukan Michael.