Angela berjalan di atas panggung dengan cepat seiring musik yang didengarnya. perhatian Angela terpecahkan ketika dilihatnya Michael bersenda gurau dengan salah satu model baru. terselip rasa cemburu muncul di d**a melihat model baru itu bergelayut manja di lengan Michael. diaturnya nafasnya mengusir kecemburuan yang tidak pada tempatnya itu.
model baru itu sangat senang sekali mengetahui Michael menanggapi gurauan yang diberikannya. sesekali mata Michael melirik kearah panggung, Angela melengos begitu tatapan mata mereka berdua bertabrakan.
"Michael"
"hmm"
"nanti malam ikut acara di klub?"
"acara apa"
"bos besar datang"
"Greyson?"
"bukan, Juan yang datang"
"aku belum tahu"
Angela melangkah cepat-cepat menuju ke arah Michael. dilihatnya tangan model baru itu sudah mulai merayap di atas d**a Michael. Michael tersenyum memandang Angela yang tidak terlihat senang.
"ada apa"
"tidak ada"
"pulang?"
"hallo Angela.."
"hallo"
"datang ke klub?"
"tentu saja"
"kalau gitu aku ikut kalian ya, mobil ku rusak. tidak apakan Michael", kata Pras genit
Angela sontak mulutnya mencibir tidak suka , Michael melihatnya nyaris tertawa tapi alih-alih tertawa ditutupnya bibir Angela dengan bibirnya. model baru itu melongo melihat itu. setelah itu dilepasnya lumatan itu tapi Michael terkejut tiba-tiba model baru itu melakukan hal yang sama seperti ia melakukan kepada Angela.
"hai...hai...cari kamar sana, kita lagi gladi bersih ini malah dipertontonkan hal yang bikin gerah"celutuk Gladiola cempreng memaksa Pras melepaskan ciumannya. Juan diam disamping Gladiola, tangannya sibuk mengelus punggung Gladiola menenangkan.
"tidak buruk"
ucapan Michael membuat Angela kesal langsung diinjak kuat-kuat kaki Michael dengan high heels Jimmy Choo miliknya. spontan Michael berteriak sedangkan Gladiola tertawa terbahak-bahak melihat itu. Angela pergi begitu saja tanpa penjelasan meninggalkan mereka semua. model baru itu buru-buru membantu Michael yang pucat menahan sakit.
perasaan dongkol dirasakan Angela dan Omelan dari mulutnya mengalir seperti air keran keluar begitu saja dari bibirnya. Angela lupa kalau Michael memiliki orientasi seksual yang biseksual. bisa apa ia selain harus menerima kenyataan itu.
perjalanan menuju klub untuk perayaan gladi bersih sudah dimulai ketika akhirnya Michael datang bersama model baru itu. model baru itu berjenis kelamin laki-laki yang sedikit kemayu dan saat ini menjadi rebutan agensi model. Michael mendekati meja Angela yang mulai mabuk dan duduk disebelahnya demikian juga model baru itu.
mereka berdua bercakap-cakap diselingi tangannya yang menggerayangi tubuh masing-masing. Michael sengaja melakukan hal itu dihadapan Angela. Angela bertambah kesal tapi diam saja sambil mengamati gerakan tangan Michael yang menarik badan model itu diatas pangkuannya.
"ini..ahh.."desah model itu meracau saat tangan Michael berada dititik yang ia mau.
"kamu mau sayang", tanya Michael mencium telinga Angela pelan
"tidak"jawab Angela tertahan oleh bibir Michael bersamaan milik Michael masuk kedalam tubuh model baru itu.
Michael terus menggoda Angela dan model baru itu dengan gerakan eksotis dan mampu membuat siapapun meradang karena menginginkan sesuatu yang sama.
"kamu nyakin , sayang"
"aku mau pulang"
"baiklah"
dengan santai Michael melepaskan begitu saja tanpa peduli model baru itu protes tapi terdiam ketika digantikan oleh orang lain. setelah mengembalikan miliknya kedalam celananya, Michael berusaha memapah Angela yang sudah mabuk untuk segera pulang.
"kenapa kamu lakukan ini , Michael"
"apa salahku"
"kamu sudah tidur denganku"
"lalu"
"harusnya kamu tidak melakukan itu dengannya"
"apa yang kamu inginkan sebenarnya, Angela"
"kamu milikku"
"Greyson?"
"dia hanya cadangan ATM ku"
Angela menjawab pertanyaan Michael sepanjang perjalanan pulang dari klub menuju apartemennya. Michael tersenyum memandang Angela lalu menariknya masuk dalam pelukannya.
"hanya ATM?"
"ya ATM"
"hanya itu"
"hanya itu"
"aku juga bisa memberikan itu"
"tidak, kamu temanku bukan ATM"
"teman"
"ya teman"
Michael menunduk kepalanya menatap Angela yang menatapnya dengan mata bulatnya. hati Michael terasa marah dan geram mendengar kalimat Angela. diciumnya bibir Angela dengan amarah dan kesedihan didalamnya hingga Angela merasakan hal itu. dilepasnya ciumannya dengan cepat dan tangannya mencari tempat yang disukainya dari Angela.
"teman tidak saling melakukan ini dan seks Angela"
"tapi.. tapi..."
kalimat Angela terputus saat tangan Michael masuk dengan cepat membuat gerakan yang tiba-tiba memunculkan gairahnya hingga meledak.
"tuan..sudah sampai"
Michael menarik jarinya yang sudah penuh cairan kental milik Angela. iapun keluar tidak peduli dengan Angela yang kondisinya berantakan dan lemas.
"nyonya.."
"jalankan mobil , aku ingin ke taman terdekat"
"baik nyonya"
sesaat tadi Angela memang mabuk tapi ketika Michael menyentuhnya, ia sadar betul yang terjadi. air matanya menetes membasahi pipinya, dipandanginya danau dihadapannya. sopirnya tau ia ingin kemana, jadi tidak perlu memberikan instruksi apapun.
hatinya sakit mengetahui perlakuan yang diberikan Michael di mobil. ia merasa tersinggung berat. ia seperti p*****r yang ditinggalkan begitu saja.
Angela berjalan menyusuri taman dan iapun duduk di bangku taman menghadap danau. udara malam itu terasa mulai dingin. sejenak Angela memejamkan mata sambil berusaha membayangkan Greyson bersamanya.
"apa yang kamu lakukan disini"
Angela membuka matanya perlahan, Michael menatapnya tajam tidak menyukai keputusan Angela yang datang ke taman tanpa dirinya. Angela diam saja tidak merespon perkataan Michael, kembali ditutupnya matanya. Michael yang melihat itu, menghela nafasnya dan duduk disampingnya kemudian memeluknya.
"jangan lakukan ini"
"hmm"
"diluar sini sangat berbahaya"
"hmm"
"Angela..."
Michael merasa kesal dengan jawaban Angela yang tidak jelas. Angela membuka matanya dan menatap wajah Michael.
"aku tidak menyukai perbuatan mu di mobil tadi"
"maaf, aku terbawa emosi"
"aku ingin pulang"
Michael melepaskan pelukannya dan berdiri sambil mengulurkan tangannya kearah Angela.
"ya, kita pulang"
"Indonesia?"
"tidak!"
"Michael...apa yang kamu sembunyikan"
"tidak ada"
"benarkah?"
"ya"
Michael mengambil tangan Angela berusaha untuk membuat Angela berdiri tapi tangan Angela menepisnya dengan keras.
"pulang saja sendiri, aku masih ingin disini"
Michael menggaruk rambutnya dengan kasar sehingga Angela menyimpulkan bahwa memang ada yang ditutup-tutupi darinya.
"Angela, please...aku tidak mau kamu sakit"
"tidak"
Michael berjongkok di depannya dengan mata memelas , berusaha mengusik hati Angela seperti biasanya kalau ia membutuhkan bantuan Angela. Angela yang pada dasarnya tidak pernah bisa melihat Michael sedih, akhirnya menghembuskan nafas lalu berdiri.
"gendong"
Michael tersenyum serta cepat-cepat digendongnya Angela dibelakang punggung. Angela mulai mengantuk.
"Angela"
"hmm"
"benarkah tidak ada kita didalam hatimu"
"mungkin ada mungkin juga tidak"
"mengapa?"
"aku sudah terbiasa bersamamu tapi aku masih merasa ada yang salah denganmu"
"apa yang salah"
"aku tidak tahu, Michael, seandainya aku bisa merasakan yang sama denganmu , tentunya aku tidak memerlukan Greyson"
Angela jatuh tertidur pulas sepanjang perjalanan menuju mobil yang diparkir di taman. Michael terdiam merenung kalimat Angela. apakah benar yang sudah ia lakukan dengan membohongi pernikahan yang sudah terjadi?. Michael meletakkan Angela di kursi penumpang belakang sementara ia ada didepan. sopirnya segera mengendarai mobil menuju ke apartemen.
sesaat tadi, Michael panik mengetahui Angela tidak mengikuti turun dari mobil. sopirnya memberi tahu kalau mereka ada di taman, ia berlari seperti orang gila dan mendapatkan Angela dalam kondisi menyedihkan. Angela istrinya yang seharusnya tidak ia perlakukan seperti p*****r, nyatanya ia lakukan itu. ia merasa bersalah.
sesampainya di apartemen, Michael membawanya kedalam kamar mereka. dilucuti satu persatu pakaian Angela supaya dapat tidur dengan tenang baru kemudian ia keluar dan mengambil handphone miliknya untuk menghubungi Greyson. dering ketiga diangkat oleh Greyson.
"ada apa"
"tidak bisakah kamu kemari"
"saat ini tidak bisa"
Greyson mengambil celananya dan memakainya sambil mengapit handphone ditelinga. ia menutup tubuh Ayana dengan selimut sebelum melangkah ke arah balkon kamarnya. sudah dua bulan terakhir, ia menikmati sentuhan Ayana dan lubang anusnya. prinsip Greyson, selama tidak menyentuh lubang satunya berarti ia tidak salah.
"Angela membutuhkanmu"
"bagaimana kabarnya"
"dia baik"
"kalau begitu dia tidak perlu aku"
"Greyson!!"
"jangan hubungi aku sebelum masa kontrak berakhir"
"apa kamu akan menceraikan Ayana"
"mungkin ya mungkin tidak"
Michael menyalakan rokoknya lalu menghisapnya dengan perasaan kesal mendengar kalimat Greyson yang ambigu.
"Michael"
"tolong jaga dia, untukku"
"apa maksudmu"
"jaga saja dia untukku, dia wanita baik-baik"
Greyson menutup handphonenya tepat ketika tangan Ayana melingkari pinggangnya dari belakang. bibir Ayana mencium pelan punggung Greyson.
"siapa?"
"Michael rekan bisnis"
"ada apa"
"proyek di Amerika ada sedikit masalah"
"kamu ingin kesana?"
"aku tidak tahu, papa minta aku ke Jogja"
"pergi saja dulu ke Jogja baru ke Amerika"
"lalu kamu?"
"aku disini saja"
Greyson membalikan badannya menghadap Ayana dan membiarkan Ayana masuk kedalam pelukannya dan menciumi dadanya.
"kamu nyakin"
"ya"
"aku cukup lama pergi"
"tidak akan selamanya bukan?"
"apa kamu akan merindukan aku?"
"tentu dan Mr p"
"ah..."
"apa ah.."
Ayana menengadah menatap wajah Greyson yang meringis m***m. Ayana terkadang tidak menyadari gerakannya mampu membuat Greyson mulai berfikir mesum
"apa kamu sengaja tidak ingin ikut denganku"
"tidak juga"
Ayana melepaskan diri dari Greyson untuk kembali ke tempat tidur. Greyson menutup pintu balkonnya dan mengikuti gerakan Ayana.
"pergilah grey, papa sudah berulangkali telpon"
"nanti setelah pekerjaanku selesai"
"pekerjaan?"
"ya...membuat istriku puas"
"kamu...mesum..."
Ayana cepat menutup dirinya dengan selimut tapi kalah cepat dengan gerakan Greyson yang sudah sedari tadi gemas.
sementara itu, Michael diam membisu dan mulai mengambil wine di lemari pendingin. sejenak ia minum bermaksud segelas sekedar untuk mengusir ketegangan dirinya tapi akhirnya ia menghabiskan satu botol.
Angela diam disudut memperhatikan tingkah Michael. sejak tadi ia berada disana dan mendengarkan percakapan Michael di telpon, ia menduga itu Greyson. ada perasaan sedih melihat Michael yang kehilangan arah tapi ia tidak bisa memaksakan hatinya untuk berubah haluan.