Bab 20

1477 Kata

Aku menunggu kalimat yang akan dia ucapkan. Berasa deg-degan gak karuan. Aku melirik lagi, Bang Ferdi malah asik nyetir. Gedeg juga kelamaan diginiin. “Jadi gak, sih, Bang?” Aku bertanya dengan gak sabar. Tanpa kukira Bang Ferdi tergelak. Lalu menoleh seraya mengacak rambutku. “Cieee penasaran, ya?” tanyanya seraya menaik turunkan satu alisnya ke atas. “Ih ada ya cowok kayak gini?” Aku mendelik. Bang Ferdi tergelak, rupanya dia cuma mau ngeprank aku. Sudah geer pula mau ditembak, nyatanya bukan. “Nanti saja lah aku ngomongnya, Ra. Mood kamu nanti rusak kalau ngomong sekarang. Yang ada malah nontonnya gak seru.”Dia memberikan kalrifikasi. Baiklah, aku juga tak terlalu kepo juga dia mau bicara apa sebetulnya. Semoga saja bukan nembak, secara hatiku masih dibawa seseorang pergi. Dasar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN