Perlawanan Mental

1140 Kata
“Ide gila apa lagi yang Mama lakukan padaku? Hah!!??” Callia mulai murka kembali pada kelakuan Lyra. “Apa menjodohkan aku dengan pria yang tidak mencintai aku sama sekali masih belum cukup membuat Mama merasa puas?” “Apa sih yang kamu bicarakan Callia?” “Ma, aku menderita selama ini. Sangat menderita karena kelakuan Mama!!!” Callia berteriak sangat kencang di hadapan Lyra yang tampak bingung tanpa ada raut wajah merasa bersalah sama sekali. “Menderita kamu bilang? Seharusnya kamu berterima kasih pada Mama karena Mama sudah mau melahirkan kamu ke dunia.” “Justru seharusnya aku tidak dilahirkan oleh wanita seperti Mama!!” “Apa kamu bilang!?” Lyra balik murka. “Asal Mama tahu saja kalau aku benci dengan Mama yang selalu memaksaku melakukan apapun semua yang Mama inginkan. Aku muak dan aku sangat tertekan dengan semua paksaan itu!!” Plak!!! Tangan Lyra reflek langsung melayang di pipi Callia hingga wajah Callia memaling ke samping. Tamparan yang tidak terencana itu barulah membuatnya merasa bersalah pada putrinya itu. Callia tidak menyangka kalau dia akan mendapatkan tamparan dari Mamanya sendiri. Sambil memegang pipinya bekas tamparan, Callia kembali menatap Mamanya dengan tatapan mata tegas. “Aku tidak akan melupakan tamparan ini. Tamparan yang menyadarkan aku kalau ternyata aku telah dimanfaatkan oleh Mamaku sendiri.” “Callia?” “Mau sampai kapan Mama akan terus merasa cemburu dan iri pada orang yang sudah sangat lama mati!? Kecemburuan Mama selama ini sama sekali tidak masuk akal. Hingga akhirnya Mama kehilangan akal dan akulah yang Mama jadikan sasaran untuk kemarahan Mama itu. Mulai sekarang, aku tidak akan mau patuh lagi pada Mama. Aku akan segera mengakhiri perjodohanku dengan Sandy secepatnya!” Ucap Callia, lalu dia pergi dari hadapan Lyra. Tapi, Lyra menahan langkah kakinya dengan kalimat, “Kamu tidak akan menikah dengan Sandy, melainkan yang akan menikahi kamu adalah Alaska.” Kalimat itu sangat mengejutkan Callia yang langsung menoleh kembali ke arah Lyra. “Apa!? Menikah dengan Alaska?” “Ya. Dior sudah setuju dengan hal itu.” “Apa!?” Callia semakin terkejut saja dengan kabar tersebut. Tanpa mau menunda lebih lama lagi, Callia langsung pergi untuk menemui Dior malam ini juga. Namun sayangnya, nomer ponsel Dior sedang tidak aktif. Karena saat ini Dior sedang bersama Alaska. Dior baru saja mengganti pakaian kerjanya dengan kaos dan celana pendek milik Alaska. Wanita itu pun keluar dari kamar dengan perubahan pakaian yang membuatnya jadi merasa canggung. Perubahan Dior membuat Alaska yang sedang serius bekerja di depan laptop langsung teralihkan pada sosok Dior yang tampak sederhana tapi justru terlihat menawan di matanya. “Apa aku terlihat aneh?” Tanyanya dengan sikap canggung. “Sama sekali tidak. Aku justru menyukai penampilanmu yang seperti ini.” Jawabnya. Kemudian, Alaska bangkit dari kursi dan berjalan mendekati Dior. Kedua tangannya langsung meraih tangan Dior begitu dia sudah berada di hadapan Dior. “Apa kamu sudah mendapatkan jawabannya untuk pertanyaanku soal perasaan aku padamu?” “Itu—“ Dior sudah memikirkannya cukup matang, tapi lagi-lagi keputusannya justru membuatnya menderita lantaran keputusannya adalah mengalah. “Katakan. Aku ingin mengetahuinya.” “Aku— ingin menyetujui keputusanmu soal perceraian yang kamu inginkan dariku.” Deg! Alaska kaget bukan main. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Dior akan mengatakan itu padanya. Saat itu juga genggaman lembut tangan Alaska langsung melepaskan tangan Dior. “Aku terlalu buruk untukmu dan kamu terlalu baik untukku, jadi aku tidak mau egois dan lebih baik kta benar bercerai seperti apa yang kamu minta padaku.” Alaska syok. Dia tidak tahu harus mengatakan apa, yang pasti dia menyesali ucapannya yang telah mendesak Dior agar mau bercerai darinya. “Aku mendapatkan tawaran dari Lyra.” “Tawaran apa?” “Dia mengatakan padaku kalau dia akan berhenti menggangguku, dia juga akan mengalah padaku terhadap apapun yang terjadi pada kami saat ini. Kamu tahu kan kalau sudah lama sekali aku menginginkan semua itu dan aku merasa ini adalah kesempatan untukku untuk mengembalikan keadaanku agar bisa seperti dulu lagi.” “Lalu, apa hubungan semua itu dengan perceraian kita?” “Kita harus bercerai. Karena... tiket untuk mendapatkan semua keinginanku tanpa aku harus berupaya lebih adalah— dengan menikahi Sandy.” “Apa!??” Alaska terkejut bukan main. “Jadi, kita harus segera bercerai.” “Dan, kamu menerima begitu saja ide gila Lyra!??” Dior mengangguk. “Apa yang ada di dalam pikiranmu tentang arti dari cinta, Dior?” Alaska semakin tidak mengerti saja dengan jalan pemikiran Dior semakin tidak masuk diakal. “Aku hanya ingin mengembalikan keadaan seperti semula, jauh sebelum Ibu mati dan jauh aku terluka.” Alaska tidak lagi kuasa menahan kesedihannya melihat Dior yang seperti ini. “Dior, aku mohon. Tolong jangan seperti ini. Aku ingin tetap menjadi suamimu sungguhan. Aku mencintai kamu dan aku akan melakukan apapun demi kamu. Asalkan bukan perceraian.” Dior terdiam begitu mendengar ucapan Alaska. Wajahnya pun perlahan menunduk ke bawah dengan hati bimbang. “Aku tahu masa lalu yang pernah terjadi pada kamu dan Sandy lima tahun yang lalu. Aku juga tahu kalau kamu tidak ingin mencintai Sandy, yang ingin kamu lakukan pada pria itu adalah melakukan hal yang sama seperti yang ingin kamu lakukan pada Lyra dan Callia. Tapi yang terjadi, justru kamulah yang menderita dengan segala rencanamu yang hampir gagal.” Alaska berusaha untuk menyadarkan Dior kalau rasa bencinya pada tiga orang itu malah membuatnya melakukan kesalahan besar. Alaska pun menatap lirih ketika dia melihat Dior mengepal kuat kedua tangannya yang menggantung di bawah. “Aku tidak pernah bisa percaya sama kamu!” Ucap Dior, memekik pelan. “Bahkan, pernikahan ini telah menipuku.” Deg! Alaska tersontak kaget saat Dior mengatakan itu. Dior mengangkat wajahnya kembali dan menatap penuh amarah pada Alaska. “Kamu bisa menebus lsyad keluar dari penjara, itu karena uang yang Lyra berikan padamu dengan syarat kamu bisa membuat aku jatuh cinta padamu. Sayangnya, cinta yang pernah sangat tulus hadir di dalam hatiku untukmu dulu, kini telah hilang sampai habis dan tidak tersisa sedikit pun. Jika kamu mengatakan akan melakukan apapun demi aku, aku rasa, Sandy masih lebih baik daripada kamu yang begitu memalukan dari semua sikap kepura-puraan kamu selama ini.” Sekarang gantian, Alaska lah yang bergeming. “Jangan mencoba merayuku dengan segala perhatian palsu kamu padaku, karena kamu tidak ada bedanya dengan Lyra dan Callia. Bagiku, Sandy yang pernah melakukan kesalahan fatal pada kehidupan masa laluku masih jauh lebih baik karena dia mengakui kesalahannya dan tidak palsu tidak seperti kamu. Jadi, berhenti mengusikku mulai sekarang, karena aku tidak akan pernah bisa percaya padamu lagi.” Dior mengatakan semua isi hatinya yang berusaha dia pendam selama ini. Setelah mengetahui kenyataan yang sebenarnya tentang Alaska, perasaan yang semula dulu pernah ada untuk Alaska dan ingin dia hadirkan kembali dengan sengaja dalam sekejap langsung lenyap tanpa sisa. Perasaan sakit hati atas kelakuan orang-orang yang palsu padanya selama ini justru menjadikannya wanita yang semakin kuat. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN