Sangking bahagia nya, Caca melupakan jika ia dan James sudah hampir satu jam berada didalam mobil. Tidak keluar sama sekali. Parkiran juga sudah tidak ada orang lagi selain dirinya dan James. "Ayok om," James mengangguk, ia turun dan membuka pintu mobil nya seperti biasa. Caca meminta James menggandeng tangannya yang sebelah kiri, agar ia bisa memandangi salah satu jari ditangan kanan nya yang terselip cincin indah itu. Cincinya sederhana, namun bagus sekali. Bisa dikatakan sederhana tapi mewah. Hanya ada satu permata ditengah nya, namun Caca yakin jika cincin itu sangat mahal. Nyalinya sedikit menciut saat banyak sekali orang dikoridor. Mulai dari sepantaran hingga seluruh wali murid yang berada disana menaruh pandangan pada dirinya. Ada juga yang menjerit tidak percaya dapat ber