Bab 23. Mau Mandi Bareng?

1024 Kata

Amira mendelik lebih kaget ketimbang pipi dicium suami. Panggilan 'Sayang' itu loh yang bikin jantung Amira serasa habis lari 100 meter. Amira tersenyum manis. "Tidak masalah, Sayang." Ilyas memandang Amira lekat setelah kata 'Sayang' yang begitu diinginkan akhirnya lolos dari bibir ranum istri. Ilyas sedikit tersenyum dan meraih tas miliknya. "Aku datang untuk menjemput kamu pulang," ujar Ilyas. "Baiklah, aku sudah selesai," sahutnya. Mata Amira dan Ilyas sempat berpandangan. Ilyas sudah berangkat sejak pagi dan tidak melihat Amira pergi. Istri terlihat sangat cantik dengan dibalut dress yang Ilyas belikan beberapa waktu lalu. "Kalau begitu kami pergi dulu," ujar Ilyas sembari membantunya berdiri dari duduk. "Oh iya, untuk makanannya sudah aku bayar. Jadi, jangan cemaskan soal tagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN