Bab 56. Dokter Ilyas Yang Kejam

1072 Kata

Amira tersenyum mengejek. "Kamu paling yang terlalu kepedean, Mas." Ilyas meliriknya. "Percaya sama aku." "Wanita yang tukang rebut suami orang, aku hapal betul." Amira mengerutkan dahi. "Jadi, aku tidak boleh terlalu dekat gitu, Mas?" "Iya." "Kalau ketemu dan dia menyapa gimana? Aku melengos atau malah cari jalan lain." Ilyas memandangnya sejenak. "Kamu bukan anak kecil, sayang. Kamu jelas bisa bedakan mana dekat dan hanya saling menghormati." Mulutnya langsung diam sementara mata menatap Ilyas serius. Suaminya begitu cepat mengupas kulit buah, membuatnya tersenyum dan menopang dagunya. "Ini bukan meja operasi, jangan perlakukan buah seperti pasien," ujarnya mengalihkan topik. Candaan itu mengundang Ilyas untuk tersenyum. "Ya kali, Yang. Aku tidak seantusias itu masalah kerjaan,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN