Bab 34. Kamu Mau Coba, Amira?

1032 Kata

Amira langsung bangun dari duduk. Namun, sebelum pergi, ia memandang dulu ke arah Marisa yang sedang menahan amarah. "Sampai jumpa, Kakak ipar." Kemudian, Amira berjalan meninggalkan cafe dengan tangan mengirim pesan pada suaminya. Melampiaskan amarahnya pada pria itu. Rindi yang semula berusaha menahan amarah, mendadak meledak. Melempar apa pun yang ada di meja. "Wanita sialan! Kakak sangat yakin kalau wanita itu akan terluka dan meninggalkan Ilyas!" Marisa melirik sekeliling, karena Rindi telah menyita perhatian. "Tenangkan dirimu, kita bicarakan lagi." "Tapi, anak di kandunganmu sungguh anak Ilyas kan?" Rindi menggigit bibir dengan mata memandang tajam. "Kakak juga tidak percaya?" "Bukan begitu, hanya saja Amira tidak akan seperti itu jika memang Ilyas menghamili kamu." "Itu ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN