Besok malam Dru harus kembali ke pekerjaannya. Seharian ini kerjaannya hanya lah dari kantor, menjemput Edna dan menuju rumah kediaman orangtuanya. Dru ingin menghabiskan waktu bersama sang ayah sebelum ia kembali ke Hongkong. Malam itu mama Rita belum kembali dari kantor, sedangkan Edna membantu mbak Wiwit untuk menyiapkan makan malam. Dru mengetuk kamar sang ayah dan masuk ketika mendengar suara dari dalam. Papi Ben baru saja selesai makan, seorang perawat baru saja membersihkan wajah, tangan dan bekas makannya. Ruangan kamar yang besar itu terasa dingin walau lampu terlihat begitu terang benderang. Papi Ben duduk tegak bersandar di ranjangnya. Wajahnya yang tampan tapi terlihat keras. Rambutnya yang sudah memutih terlihat rapi dan begitu licin tersisir ke belakang. Ada kacamata ya