Irene memanggil Javendra untuk duduk didepan meja makan, Irene merasa kasihan kepada suaminya yang terlihat lemas tak berdaya, bahkan seharian tak mengerjakan apa pun, ia hanya di kamar dan berbaring. Sesekali bermain ponsel dan ke ruang kerjanya, tak lama kemudian, ia kembali ke kamar dan berbaring lagi. Itu lah yang seharian di kerjakan Javendra. Irene bersyukur hari ini Javendra kuat sekali, meskipun sudah lemah tapi dia tak pernah mengeluh pada Irene. Jadi, Irene menganggap bahwa Javendra menahannya. Satu hal yang harus Irene lakukan, ia harus membantu suaminya mempelajari shalat lima waktu, agar puasa mereka lebih afdol. “Jav, ayo duduk,” ajak Irene. Irene berpatokan dengan waktu shalat magrib waktu di Los Angeles. Ia membuka siaran langsung dari salah satu akun yang satu waktu de