Sepeninggal Ken aku tak tau harus bagaimana lagi, di satu sisi aku sudah sadar diri kalau Safa masih bertahta di hati seorang Kendirc Abraham yang saat ini tengah menjabat sebagai suamiku. Tapi disisi lain ada perasaan tak terima saat dia mengabaikanku demi wanita lain, aku tidak tau apa yang sebenarnya tengah kurasakan, yang pasti setelah kepergian Ken rasanya kata liburan pun sudah tak menarik lagi. Padahal sebelumnya kita berdua tengah bahagia lantaran bisa liburan bareng, tapi mendadak saat mendapat kabar buruk itu dia bahkan tak sungkan-sungkan untuk langsung berlari meninggalkanku. Aku mencoba meyakinkan diri, lalu berjalan untuk pulang ke hotel. Percuma, kalau tidak ada cowok menyebalkan itu rasanya liburan pun hambar. Di taksi kerjaanku hanya melamun hingga mobil itu sampai di dep