22. Pertemuan II

1739 Kata

“Dia anak lo,” jawab Temmy. Devina membulatkan matnya penuh, begitu pun Kanaf yang tak menyangka jika ternyata Devina adalah istri Zein, jadi selama ini ia mengharapkan orang yang salah? Namun, jelas sekali di ingatannya, ketika Devina mengatakan bahwa pernikahannya sudah berakhir. “Anakku? Anak dari hasil pernikahanku?” Zein menitikkan air mata, tangisnya menggenang, ia tak menyangka dengan apa yang barusan dia dengar. “Jadi … Qiara itu anak gua?” tanya Zein lagi. “Iya. Dia anak lo, dan lo harusnya dengar penjelasan kita dulu,” kata Temmy. Devina menundukkan kepala dan menangis sejadi-jadinya, ia menahan agar tangisnya tak terdengar, pertemuan yang tak disangka-sangka akan terjadi ditempat ini. Apa ini karena batin Qiara pada ayahnya? Dan … batin Zein pada putrinya? Sehingga mereka dipert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN