Beberapa hari telah berlalu, Qiara sudah selesai operasi, bahkan ia sudah mulai sembuh dan tidak lagi sering sakit perut, beberapa hari ini Zein selalu menginap di rumah sakit dan menemani Qiara yang sangat membutuhkan kehadirannya, Zein senang sekali ketika tahu bahwa ia memiliki anak dari hasil pernikahannya dengan Devina, Zein tidak pernah pulang, bahkan Zein tidak pernah menemui Rahelia yang sudah ia nikahi dua minggu yang lalu. Zein dan Devina pun belum pernah benar-benar berbicara serius tentang hubungan mereka yang mau dibawah kemana. Zein masuk ke ruangan dan melihat putrinya tengah disuap Devina. “Papa,” seru Qiara. Setidaknya Devina senang ketika melihat putrinya itu bahagia, jika itu masalah hati dan cintanya, ia ikhlas melepasnya. “Sayang, kamu udah boleh pulang,” kata Zein mem