Malam menunjukkan pukul 8, Kanaf dan Devina juga Qiara sudah selesai makan, Qiara terlihat senang bermain dengan Ovi didekat meja makan, Kanaf sudah memanggilnya, namun Qiara tidak mau, ia masih mau bermain dengan Ovi. Ovi juga terlihat senang bermain dengan Qiara, meski ia sudah dewasa, namun ia masih suka bermain dengan anak kecil, karena itu mengingatkannya pada anaknya yang telah meninggal dunia. “Qiara sepertinya senang sekali,” kata Kanaf. “Mungkin karena tahu Ovi senang.” “Ovi pernah punya anak, namun anaknya meninggal karena kecelakaan.” “Innalillahi, pantas saja dia senang.” “Hem. Anaknya bernama Kiran, usianya jika masih hidup pasti udah seperti Qiara.” Devina menganggukkan kepala. Dan, menoleh sesaat menatap Ovi dan Qiara yang tengah bermain monopoli. Kebetulan Ovi punya permain