Zein dan Rahelia berada di sebuah butik, Rahelia menyiapkan segalanya dan mengabaikan pendapat Zein yang mengatakan bahwa itu berlebihan. Ini pernikahannya yang pertama, jadi ia harus membuat semuanya terlihat sempurna. Rahelia tak mau mengadakan acara pernikahan yang sederhan, semua teman-temannya harus tahu bahwa pernikahannya yang paling sempurna. Setelah fiting baju pengantin, Zein dan Rahelia keluar dari butik, butik dengan designer ternama yang sudah mendunia. Rahelia merangkul lengan Zein, namun lelaki itu dengan cepat menepisnya. “Hel, aku harus kembali ke kantor,” kata Zein, berbalik menatap calonnya. “Ada yang harus aku kerjakan, sekarang berbelanja lah sendiri. Aku akan menelpon Pelinda menemanimu.” “Pelinda? Dia di Jakarta?” “Ya. Sudah dua hari ini, dia bersama suaminya.” “Oke