Mira tersenyum hangat sembari mengusap-usap rambut Dea.
"Sayang, maaf ya, Ibu nggak bisa jagain Dea dua puluh empat jam. Ibu harus kerja, apalagi Ibu karyawan baru. Nggak enak sama atasan dan rekan kerja Ibu," ucapnya.
"Iya, Bu. Dea ngerti kok. Lagian Dea juga udah mendingan sekarang," jawab Dea dengan penuh pengertian.
"Kalau gitu Ibu pamit ya, Sayang. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam," jawab Dea.
Mira mengecup kening Dea terlebih dahulu sebelum keluar dari ruangan. Selang beberapa menit Mira keluar, pintu kembali terbuka dan menampilkan Aga dari balik sana Melihat kedatangan Aga, membuat Dea jadi bad mood. Apalagi saat mengingat perdebatan kemarin dengannya.
Aga duduk di kursi yang berada disamping Dea.
"Mau ngapain lo ke sini?" tanya Dea dengan ketus.
Aga menghela napa
