Pak Adrian sudah mengambil kunci mobil juga ketika bell dari luar berdering. Bu Ajeng yang sedang membantuku membereskan bekas sarapan lekas membukakan pintu. “Hay, pagi semua!” Aku menoleh ketika mendengar suara seorang perempuan. Tampak seorang perempuan cantik dan modis sudah berdiri di ambang pintu. “Mama!” Suara Arsyla yang memekik senang membuatku ikut menatap perempuan itu. Jadi, dia adalah mantan istrinya Pak Adrian? “Kamu ngapain ke sini lagi Wina?” Kudengar Suara Bu Ajeng ketus, dia melirik sinis wanita itu. “Ya nganterin Arsyla lah, Ma. Dia tuh seneng banget kalau aku yang nganter sekolah. Iya ‘kan, Sayang?” Perempuan dengan dress selutut itu berjongkok sehingga kini sejajar dengan Arsyla. “Hu’um.” Arsyla mengangguk. Kedua matanya berbinar menatap perempuan itu. “Se