Bram memandang Agni dari kejauhan. Wanita itu menepati janinya. Agni mengenakan celana jins dan sweater hitam. Apapun yang Agni kenakan terlihat sangat menarik. Bram menghentikan mesin mobil tepat di depan halte. Bram membuka kaca mobil, dan Agni menyadari kehadirannya, ia lalu membuka hendel pintu duduk. Bram mendekati tubuhnya dan mengecup puncak kepala Agni. Di tatapnya wajah cantik itu. Agni membalas tatapannya, lalu memeluk tubuh Bram, ia pasti akan merindukan pelukan ini. Bram membalas pelukan Agni. Pelukan itu sedikit berbeda dari biasanya. Sedetik kemudian Agni melepaskan pelukkanya. Bram menutup kaca jendela itu lagi. Bram meninggalkan area halte. Agni melirik Bram, laki-laki itu masih fokus dengan setir mobilnya. Bram lebih tampan seperti ini, dari pada baju kaku yang sering ia