Seperti biasa, Agni menyiapkan makan malam untuk keluarga. Agni memandang ibu dan bapak sedang menonton Tv. Beberapa menit kemudian, terdengar suara dari balik pintu. Otomatis ibu dan bapak menoleh kearah sumber suara. "Biar Agni saja, bu yang buka" ucap Agni. ia tidak ingin menggangu kenyamanan kedua orang tuanya yang sedang menonton TV. Agni melangkah mendekati pintu utama. Agni membuka hendel pintu, Agni mencoba tersenyum memandang Adam dan Melisa tepat di hadapannya. Mas Adam menatapnya dengan intens tidak ada raut ceria di wajahnya. "Mas Adam" ucap Agni, ia memperlebar daun pintu. Adam dan Melisa lalu masuk, ia melewati Agni begitu saja. Jujur perasaan ia gelisah melihat wajah Adam seperti itu. Wajah itu tidak terlihat hangat, seperti biasa ia lihat. Agni menutup pintu itu kemba