Rhe tahu, ia pun merasakan hal yang sama, tapi… Ia baru sadar kalau tangannya saling menggenggam. Rhe langsung menarik tangannya, tapi Barra menahannya dan menatapnya dengan lembut, “Jangan..” Oh my heart!!! Hatinya seperti hendak meledak. “Ja-jangan apa?” Rhe canggung sekali.. “Jangan lepaskan tanganmu..” Barra menjawabnya sambil menautkan jari jemari mereka. “Ba-barra.. Ini di rumah sakit..” Rhe tahu, ekspresinya tidak akan bisa ia kendalikan lagi.. “A-aku ada suspek di ruang sebelah.. Ja-jangan begini..” Rhe mencoba menarik tangannya. Barra tersenyum lebar lalu melepaskan genggamannya, “Rhe, setelah urusanmu selesai, aku tunggu di Trauma ok?” Rhe sungguh canggung, dengan gugup ia bertanya, “Ma-mau a-pa?” Barra tertawa.. “Kamu takut? Jangan takut. Aku hanya ingin memeriks