Davina menatap ponsel Barra dengan ragu. Ponsel itu bisa ia buka dengan mudah. Davina tahu kalau Barra tidak menggunakan password apapun untuk mengunci ponselnya. Jadi ia tinggal membuka saja. Hmm.. Setelah membulatkan tekad, Davina membuka pesan itu. Saat membacanya, amarah langsung membara. Ini detektif itu! Barra.. Barra.. Sungguh sungguh menyukai detektif itu??? Davina diam-diam menyimpan nomor Rhe di ponselnya. Ia harus mencari cara agar hubungan Barra dan detektif ini berakhir! Ia tidak rela rasanya. Amarah seakan membuncah. Hatinya tidak bisa menerima apa yang ia baca! Detektif ini tidak sepolos yang terlihat! Menyebalkan sekali.. Saat hendak membaca lebih lanjut, ia mendengar ada percakapan di luar pintu. Dalam waktu beberapa detik itu, Davina menghapus pesan masuk ya