.Yulia. Aku tanpa kamu menjadi tidak lengkap dan cinta tanpa kamu kehilangan arti. . . “It’s not easy.” Gumam Melinda menatap lurus pada Rian yang tertidur, Lia menoleh pada mertuanya, tentu masih dengan tatapan sendu di mata tua mertuanya. Mereka duduk di sofa, Rian menempati ruang perawatan VIP. Melinda belum pulang, dia kembali ke ruangan setelah Rian tidur. Lia mengusap punggung tangan mertuanya, “Begitu pun untuk Rian, Mah. Lia yakin nggak mudah menjalani hidupnya, punya hubungan yang berjarak dengan orang tuanya.” Melinda menghela napas dalam, punggungnya bersandar. Setuju dengan ucapan sang menantu. “Maka dari itu dia lebih dekat dengan Eyangnya.” Dia bisa melihatnya, Rian lebih nyaman ketika berada di dekat Eyang. “Mah, Eyang tahu keadaan Rian?” Lia belum melihat Eyang,