Sore harinya sepulang sekolah, Gilang mengajak Ayara pergi ke sebuah tempat yang belum pernah Ayara kunjungi sebelumnya. Yang jelas, ini bukanlah arah menuju rumah Dara. Maka dari itu, Ayara masih begitu santai menikmati pemandangan jalanan sore ini sembari sesekali merentangkan tangannya meraup udara sore sebanyak-banyaknya. Gilang yang menyaksikan kebahagiaan Ayara yang tersebabkan hal-hal kecil, hanya bisa tersenyum dibalik helm sportnya. Meskipun Gilang tidak bisa melihat pantulan Ayara dari spion motornya, sesekali Gilang bisa melirik ke samping—dimana tangan Ayara terlentang lebar. Jika Ayara merupakan manusia biasa, maka sudah dapat Gilang pastikan tangan Ayara tidak akan sebebas sekarang ini. Tak terasa menempuh perjalanan beberapa menit untuk sampai di tempat tujuannya sebelum pe