"Kak Cantik?" Ibu dari gadis cilik itu tampak membeo. Tidak mengerti sama sekali dengan tingkah anaknya yang seolah-olah berbicara dengan orang lain. Padahal tiga remaja di depannya itu sejak tadi hanya diam dan mengagumi keaktifan si kecil.
Seketika bulu kuduk Efendi meremang. Di pantai ini, niatnya bersenang-senang. Tetapi yang ia dapati kejadian horror tak terduga seperti sekarang ini.
Gilang yang paham harus mengambil sikap pun berdehem, "kamu mau lanjut main? Mau main dengan Kakak?" tawar Gilang begitu bersahabat. Baru kali ini Efendi melihat sisi lain Gilang yang sehangat ini. Menurut sisi pandang Efendi, ketika Gilang membersamai Luna--adik perempuan itu, Gilang tidak sampai sehangat sekarang ini.
Aneh tapi nyata!
Efendi yang terbengong-bengong menatap Gilang pun tersentak s
