Bab 20. Empat Kali Tamparan

1100 Kata

"Kamu kapan pulang, Mas sayang?" tanya Anita mengalihkan pembicaraan. "Eu ... kamu pasti haus, aku buatkan kopi dulu ya." Sementara Bunga nampak bergeming masih dengan kepala menunduk, dia merasa terjebak di dalam situasi yang sulit di mana dirinya berada di tengah-tengah sepasang suami isteri yang tengah bertengkar. "Aduh! Gimana ini? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku keluar aja ya?" batin Bunga seraya memutar bola matanya ke kiri dan ke kanan. "Permisi, Nyonya, Tuan," pamitnya berjalan dengan tubuh yang sedikit membungkuk hormat dan sama sekali tidak ditanggapi oleh kedua majikannya itu. Bunga segera menutup pintu kamar sesaat setelah dia menginjakan kaki di luar. Suara tamparan diiringi dengan suara pekikan seketika terdengar dari dalam kamar, beberapa detik kemudian, sua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN