20

1046 Kata

Selepas salat maghrib tadi, Bambang kini duduk di atas tempat tidurnya sambil mengocek ponselnya, bukan ia memaikannya, tapi ia hanya mengechek rekeningnya dari salah satu aplikasi bank. Ia menarik napas sesaat kemudian membuangnya kasar, tabungan rekeningnya semakin menipis yang berarti dalam waktu dekat ia akan kekurangan uang, ia kini berpikir sedikit keras harus apa lagi yang ia lakukan. Setelah membayar utang sang ibu dan menebus Satria di kantor polisi beberapa waktu lalu tabungan itu terkuras habis, ia tahu itu bukan kesalahan siapapun karena tak pernah ada yang mau di posisi itu, tapi bagaimana pun ia masih perlu hidup dan membayar kuliahnya sampai ia tesis beberapa bulan kedepan. Studionya juga sedang sepi client, jadwal mengajarnya juga berkurang karena anak-anak sedang Ujian T

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN