Nathan mengikuti permainan Nadine yang mengajaknya ke atas tempat tidur, sambil terus mencium leher jenjang wanita cantik itu. Hasrat kelelakian kian membara hingga membuatnya lupa kalau di dalam kamar mandi ada Alika, istri sahnya.
"Mas, lakukan seperti malam itu! Aku sangat merindukanmu," bisiknya tepat di telinga Nathan.
"Malam itu bagaimana rasanya? Aku sama sekali tidak ingat."
"Kamu sangat mabuk saat itu. Kamu pasti tidak ingat saat kamu merebut kesucianku,"
Kesucian, bagaimana rasanya tidur dengan wanita yang masih per*wan. Kenapa aku tak merasakan sama sekali, kalau memang dia masih per*wan kenapa dia sangat lihai hingga membawaku naik ke atas tempat tidur.
Pikiran Nathan mulai terbuka, wanita seperti Nadine sudah sering dia temui dan dia bawa ke hotel. Tidak mungkin wanita ba
