Camilla dan Danieru baru saja tiba di sebuah kawasan yang cukup sepi. Tempat itu agak jauh dari pusat kota, dan berada di dekat hutan. Mobil Danieru berhenti di depan bangunan besar, dan pria itu mengulas senyumannya. Camilla kini sedang tertidur, wanita itu juga terlihat sangat tenang. “Kau wanita yang menyebalkan, awal aku bertemu denganmu, aku kira tak akan tertarik. Tapi ... kau punya hal yang sama denganku, dan aku tak ragu menjadikanmu seorang teman. Camilla, jangan pernah jatuh cinta padaku, karena aku tak ingin kehilangan teman yang baik sepertimu.” Danieru membuka sabuk pengamannya, ia mengembuskan napas dan segera mengulurkan tangan. “Aku berjanji akan membebaskanmu dari kebiasanan burukmu itu.” Danieru mengelus rambut halus Camilla. Ia kemudian berhenti dan memilih