Camilla hanya bisa menatap kesal pada Danieru, ia meraih tisu dan membersihkan wajahnya dari air. Wanita itu memasang ekspresi wajah masam, sesekali ia mengembuskan napasnya kasar. Semburan air yang baru saja mengenai wajahnya membuat Camilla benar-benar tertimpa sial. Beberapa kali juga ia memaki Danieru yang melimpahkan kesialan itu padanya. Sedangkan Danieru, pria itu juga tak bisa berbuat banyak. Otak pintarnya tidak bekerja kala Camilla menanyakan hal-hal aneh. Apa dirinya memang memiliki kelainan seks? Bagaimana ia bisa bercinta dan berbagi kenikmatan dengan wanita seperti Camilla? “Uhuk ... uhuk ... kenapa pertanyaanmu begitu aneh?” tanya Danieru yang masih mencoba untuk menyudahi batuknya. Ia tersedak, dan itu sangat menyakitkan. “Kau memintaku untuk mengeong