Suasana ruangan itu begitu tenang, semua orang duduk sambil menikmati teh hangat. Mereka tidak bicara, hubungan antar keluarga juga terlihat sangat dingin. Camilla yang kini duduk berdekatan dengan Danieru menjadi canggung, ia merasa tak nyaman saat semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Sedangkan Danieru, pria itu seperti tak peduli pada kelakuan keluarganya sendiri. Hal tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari sejak ia kecil, tentu juga bukan sesuatu yang merepotkan dirinya. Camilla menatap lagi, kini ada empat orang yang bersama dirinya dan Danieru, dan sejak tadi orang yang pernah bicara padanya hanya pria tua yang tak lain dan tak bukan adalah kakek Danieru. Sedangkan mereka yang lain adalah pria bernama Hatsu, ayah Danieru, dan ibu Danieru. “Ehem!” Cam