Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Camilla, Danieru, dan Nyonya Malaike tiba di kediaman keluarga Malaike. Ketiganya segera turun, lalu masuk ke dalam rumah. “Sepi sekali,” kata Camilla sambil menatap sekitar. “Yah, mereka mungkin belum kembali dari resepsi pernikahan.” Nyonya Malaike tersenyum, ia memang sengaja tidak hadir di pernikahan atau pun resepsi anak sulungnya. Wanita itu lebih mencintai Danieru, dan peduli pada Danieru. “Apa pria tua itu tidak akan marah?” tanya Danieru. Camilla menyetujui pertanyaan suaminya, ia merasa jika bisa saja ayah mertuanya yang sangat tidak baik itu akan marah. Kasih sayang dan cara pria itu melihat kedua anaknya sudah bisa Camilla tebak dan rasakan. Mulai dari mimik wajah, gaya bicara, dan bahasa tubuh saat pr