Danieru baru saja selesai membersihkan tubuhnya, pria itu menatap Camilla yang masih tertidur dan terlihat begitu tenang. Ia bersyukur karena suntikan obat yang diberikan pada Camilla cukup ampuh, dan bisa membuat wanita itu tidak memberontak. Danieru kemudian melangkah ke arah Camilla, ia meletakkan handuk pada meja rias, lalu duduk di tepian ranjang. Pria itu diam, merenung, lalu ingat beberapa kejadian sebelum pernikahan mereka. “Apa kau juga menahan rasa takut saat aku menciummu di butik?” tanya Danieru. Ia memang sempat melihat gelagat aneh Camilla, dan tak menyangka jika Camilla menyembunyikan hal segila ini di belakangnya. Danieru merasa cukup bersalah, mungkin jika Camilla bukan wanita yang kuat, saat itu Camilla akan mengalami hal yang sama seperti beberapa saat