"Selamat sore. Bisakah saya memesan bunga di toko Anda?" Deg. Sontak, Ara langsung berbalik untuk memastikan apa yang ia dengar saat ini. Namun, ketika berbalik, ia tidak menemukan satupun orang. Hal itu membuatnya kebingungan bukan main. "Aku gak mungkin salah dengar, kan?. Tadi sangat jelas kalau itu suara kak Edward." Gumam Ara. Dia beranjak ke depan pintu toko bunga itu, menengok ke kanan dan ke kiri, tapi tak ada siapapun. "Ah, sepertinya aku terlalu rindu dengan mereka sampai mengkhayal seperti ini." Ujar Ara lagi. Ia menertawakan dirinya sendiri. Sudah lima bulan berjalan, ia belum menelpon keluarganya sedikitpun setelah kejadian dimana ia meminta Edward untuk jangan menghubunginya lagi. "Ada apa? Kamu cari siapa, Ara?" Tanya Higon ikut penasaran. Setiap hari, Higon akan