Perut Ara semakin sakit. Ia tidak bisa dikatakan baik-baik saja karena kondisinya yang sekarang ini. Jangan salahkan keadaaan dengan tidak ada yang menolong Ara. Waktu mereka ke sana lah yang salah. Mereka pergi ketika mendung dan banyak berpikir akan terjadi hujan waktu itu. "Kak Ed, Ara di sini. Tolong bantu Ara." Erang Ara. Dugaan melahirkan ada di depan mata. Tidak hanya sakit perut saja, namun ada air yang sudah mengalir menandakan kalau memang Ara sudah siap untuk melahirkan. "Tega sekali kakak Ken melakukan ini. Meninggalkan Ara ketika sakit mau melahirkan. Padahal ini juga karena hasil perbuatannya kakak." "Ara menyesal telah meninggalkan rumah siang ini. Ara telah diperbodoh hanya karena kata menunggu satu jam lamanya. Kak Ken tidak tahu kalau Ara lebih lama menunggunya selam