Hawa dingin menyusup ke permukaan kulit dan membuat seorang Giana mencoba menarik selimut dengan kondisi mata tertutup. Ketika berhasil, Giana berharap bisa kembali melanjutkan tidurnya. Namun, usahanya sia-sia karena justru ia jadi terjaga. Perlahan ia membuka mata, menetralkan indera penglihatannya yang masih terasa berat. Sinar matahari tak terlihat dari celah tirai jendela dan justru suasana masih terlihat gelap. Perlahan, tangannya terulur mencari keberadaan ponselnya di atas meja nakas namun tidak berhasil. Hal ini membuat Giana terpaksa beranjak dari tidur untuk mencari keberadaan ponselnya. “Di mana sih?” gumam Giana dengan mata terbuka malas. “Astaga!” Giana benar-benar terkejut ketika melihat sosok yang meringkuk di sofa single dengan mata tertutup. Tubuhnya nampak tenang bahka