Sialnya, Harya Suman paham bahwa Samiaji suka sekali dengan pesta yang melibatkan judi dan minuman beralkohol. Purocana juga paham dengan permintaan Harya Suman yang membuatnya melengkapi restoran kayu berpernis gelap itu dengan bar dan casino yang berisi casino slot machine, roulette table, casino baccarat atau poker machine. Tidak hanya itu, bar menyediakan minuman beralkohol atau cocktails seperti Rum Runner, Pink Squirrel, Bullshot, Bay Breeze, Blue Hawaii, Pina Colada, Sloe Gin Fizz, Tom Collins atau White Russian.
Harya Suman memberikan informasi mendetail dan sangat menggelegar di dunia bisnis hiburan dan kuliner negeri Jagad Wayang. Dalam launching dan grand opening restoran Bale Sigalagala, ratusan orang penting datang dan ribuan lainnya memasang mata dan memerhatikan dengan seksama bisnis baru yang digadang-gadang Astina Enterprise ini.
Harya Suman sendiri berdiri di belakang Purocana sebagai arsitek dan perancang utama seni bangunan itu. Sedangkan Suyudana lah yang mewakili Kurawa dan Astina Enterprise yang menjelaskan di depan lecutan sinar kamera para wartawan.
“Restoran sekaligus hotel Bale Sigalagala ini adalah sebuah pencapaian terbesar tahun ini oleh Astina Enterprise di bawah dukungan paman kami, Harya Suman,” ujar Suyudana yang pada pembukaan Bale Sigalagala mengenakan tuxedo hitam dengan topi tophat dari bahan sutra.
Tepuk tangan mengema dari hadirin dan wartawan.
“Seperti anda sekalian lihat, bangunan dengan nilai seni tinggi dan exquisite serta versataile design ini membuat anda tidak hanya nyaman untuk tinggal di dalam kamar-kamar hotel kami, namun juga menikmati karya seni itu sendiri. Di restoran kami, tersedia beragam jenis makanan yang akan membuai jiwa dan memanjakan lidah anda. Untuk breakfast kami memiliki Baked Grits, Morning Waffles, serta Ham and Eggs yang sangat tradisional. Untuk lunch, sama tradisionalnya, kami memiliki Split Pea Soup, Egg Salad atau Chilli Con Carne. Untuk appetizers nya kami menyediakan Pinwheels, Shrimp Cocktail, dan Cucumber Canapes. Dinner yang cukup mewah dan istimewa dengan Beef Stroganoff, Tuna Noodle Casserole atau Meat Loaf dengan Dessert Gelatin Salad, Chiffon Cake dan beragam jenis cake lain termasuk Upside-Down Cake. Selain yang saya sebutkan di atas, anda juga tidak boleh lupa bahwa kami masih memiliki menu-menu andalan yang luar biasa, klasik, tradisional sekaligus tetap bercita rasa dunia. Sebut saja Artichoke Dip, Skirt Steak, Chicken and Dumplings dan Glazed Ham. Bayangkan, anda sedang menikmati makanan tersebut dengan ditemani Pink Squirrel dari bar kami, minuman combo crème de Noyaux dan crème de cacao. Belum lagi Champagne Punch dan Daiquiri,” ujar Suyudana panjang lebar.
Kemampuan humas nya memang boleh-boleh, tak bisa disepelekan. Berita disampaikan dengan begitu cepat oleh media massa. Grand opening berjalan dengan sukses. Memang butuh waktu untuk membuat para Pendawa, terutama dari sang pemimpin keluarga itu sendiri, Samiaji, untuk dapat tertarik dan terpancing oleh pesona Bale Sigalagala.
Dalam satu minggu pembukaan, Bale Sigalagala terus menunjukkan popularitas. Banyak food critic yang memuji keberhasilan, kualitas dan keunikan makanan dari restoran tersebut. Memang jelas Harya Suman dan Suyudana tidak main-main dalam membangun Bale Sigalagala, sebuah hal yang ironis mengingat bangunan ini di kemudian hari akan dibakar dan dihancurkan sampai rata dengan tanah.
Pengorbanan dan kesabaran adalah kuncinya, pikir Suyudana.
Di tempat lain, Samiaji, anak tertua keluarga Pendawa yang memiliki sifat dan wajah yang dingin itu ternyata diam-diam begitu mencintai makanan, minuman beralkohol dan judi. Harya Suman telah melakukan penelitian yang mendalam mengenai musuh-musuhnya. Itulah sebabnya, rencana kali ini hampir pasti memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.
Sayangnya, di dalam sebuah rencana licik ini, ada pula glitch yang menyertai. Kompleksitas kehidupan persaingan para mafia memang bukan hal aneh, sebaliknya sangat awam. Loyalitas bersandingan dengan pengkhianatan, drama dan kepura-puraan.
Selama ini keluarga Pendawa tidak tinggal di area Astinapura, ibukota negara bagian Arcapada di negara Jagad Wayang. Setelah kematian sang Rama, Master Pandu, praktis para Pendawa terusir perlahan dari ibu kota yang namanya dirujuk dari kesuksesan perusahaan raksasa milik ayah mereka tersebut.
Maka, para Pendawa tinggal di wilayah Pagombakan City dalam perlindungan ketua mafia di sana, Widura, atau lebih dikenal sebagai Don Yamawidura. Laki-laki pincang itu seperti diketahui adalah anak Abyasa, kakek kandung mereka. Dengan begitu Don Yamawidura sebenarnya adalam paman mereka.
Don Yamawidura memiliki hidup yang cukup berat sedari kecil karena dianggap sebagai anak haram Abyasa dari seorang maid bernama Datri. Namun, rasa hormat nya kepada Kakangnya, Pandu, membuat Don Yamawidura siap menampung kelima kemenakannya yang sedari muda sering ditargetkan untuk dibunuh oleh sepupu-sepupu mereka, para Kurawa.
Don Yamawidura menikahi anak pengusaha dari perusahaan keamanan perbankan Dipacandra di Pagombakan yang bernama Lady Padmarini. Keduanya memiliki putra bernama Sanjaya yang kebetulan pula menjadi ‘mata’ di dalam Astina Enterprise, bekerja sebagai juru penuntun Kakangnya sendiri, Drestrarasta. Sanjaya bekerja siang dan malam dalam diam di balik perhatian para anggota Lebur Geni.
Sanjaya lah yang selalu melaporkan kepada sang Rama, Don Yamawidura, mengenai rencana dan kelicikan para Kurawa, termasuk di dalamnya, rencana besar Bale Sigalagala, misi besar pembunuhan keluarga Pendawa.
Samiaji sendiri terlena di dalam pesona Bale Sigalagala yang ia saksikan dan ikuti terus melalui media selama beberapa minggu terakhir ini. Ucapan Don Yamawidura tentang kecurigaannya terhadap proyek ambisius para Kurawa ini ditepis mentah-mentah oleh Samiaji. “Ah, andai aku bisa sejenak saja berada di sana, menyesap cocktails, aku bisa melupakan masalah persaingan ini selama beberapa jam,” ujarnya suatu saat.
“Tapi, Kakang. Aku sendiri mendengar bahwa mereka akan mencoba melukuai dirimu dan saudara-saudara Pendawa. Aku memang tidak selalu bisa berada bersama paman karena beliau juga selalu dijaga barisan pasukan Lebur Geni. Tapi aku berhasil mencuri dengar ucapan-ucapan mereka secara sembunyi-sembunyi,” ujar Sanjaya ketika diminta langsung oleh ayahnya, Don Yamawidura, untuk menjelaskan hal ia dengar lamgsung di Astina Enterprise.
“Biarkan mereka melakukannya kepada kita lagi. Bila ia telah gagal berkali-kali, maka kelak pun mereka tetap akan gagal,” ujar Samiaji tak peduli. Samiaji beberapa tahun lalu ini bukanlah Samiaji sang pemimpin yang penuh misteri namun cerdas dan cerdik serta berani dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Ia dahulu hanyalah seorang laki-laki yang berfokus pada kepentingan diri sendiri dan kesenangan pada alkohol.
Harya Suman yang cerdas bin licik itu sudah mengetahui bahwa umpannya dimakan telak. Maka, langkah berikutnya harus dijalankan.
“Kemenakanku, Ngger Suyudana yang aku hormati. Sudah saatnya kita mengundang para Pendawa. Kita akan biarkan mereka berpikir dahulu masak-masak, jangan dipaksa. Tapi fokuskan pada bujukan dan rayuan kepada Samiaji. Ia suka sekali dengan alkohol dan judi. Katakan padanya di dalam undangan resmi itu bahwa kita akan mengadakan acara penyerahan kepemimpinan Astina Enterprise kepada Samiaji dan keluarga Pendawa,” ujar Harya Suman sembari tersenyum lebar, sedangkan Suyudana, kesepuluh saudaranya, serta bahkan Drestrarasta dan Gendari terkejut setengah mati dengan penjelasan ini.