Gue sering gangguin Lo bukanberarti gue jahat sama Lo. Tapi karena gue merasa nyaman kalau dekat dengan Lo.
~ Ciko.
"Hahahaha.. baru kali ini gue lihat kanguru mukul gajah."Ciko tertawa terbahak-bahak. Alasannya karna si Reiza lagi berantem sama James gara-gara satu pulpen. Ini akibatnya jika sesama tukang suges kehilangan barang.
"Gue yakin,elo yang ambil pulpen gue." Reiza tetap bersikeras menuduh si James.
James yang gak terima diperlakukan tak seperjunganwi pun memberontak.
"Untuk apa gue ngambil pulpen Lo yang gak seberapa. Gak banget yah," James menggebrak meja.
"Gue gak mau tau, pokoknya balikin pulpen gue." Reiza mukulin si James kayak istri mukul suami yang ketahuan selingkuh.
"Hahahahhah," Ciko tetap ketawa ngakak. Pergaduhan makin ribet,Reiza memukuli James sampe-sampe James mundur terus. Meja sama kursi mulai berserak karena Reiza memukuli James gak tanggung-tanggung.
"Balikin pulpen gu"
Brukk
Tas Ciko terjatuh. Semua mata mengarah kepada sipemilik.
"E," Sambung Reiza sambil melihat tas Ciko yang isinya berserakan di lantai. Tiba-tiba mata Reiza membesar karena pulpen kesayangannya ada disalah satu dari kumpulan pulpen yang berserakan.
"Ini pulpen gue. CIKOOOOOOO!!" Seru Reiza sambil berjalan menuju si pemilik nama. James pun sama. Mereka mengepal tangan mereka. Lalu berjalan ke meja Ciko.
"Heheheh,niat gue mau minjam Za.Tapi gak jadi deh,kayaknya Lo gak ngasih." Ucap Ciko sambil berjalan menghindari mereka.
"Kenapa dari tadi Lo gak ngomong?" Tanya James sama Reiza bersamaan.
Ciko menggaruk kepalanya yang tidak gatal. James yang nampaknya udah emosi beneran menggebrak mejanya Ciko. Sedangkan Reiza mengepal tangannya seperti akan meninju.
"Balik,balik,Bu Suci dateng." Ucap Ciko heboh.
James sama Reiza langsung balik kebangku masing-masing. Teman-teman sekelas juga pada heboh. Suasana menjadi hening. Padahal guru gak datang juga,karena masih jam istirahat. Melihat itu,Ciko langsung membalap secepat kilat. James dan Reiza hanya terbelongo sambil duduk manis di kursi mereka.
"CIKOOOOOOO!!!!"
***
"Gue gak pernah nyangka kalau dia itu anaknya direktur perusahaan ayah gue." Ciko ngomong sendiri di toilet. Posisinya dia lagi jongkok di salah satu wc.
Tok..Tok.. Tok..
Kayaknya udah lebih dari sepuluh orang ngetuk tuh pintu,tapi Ciko gak keluar juga. Satu,alasannya Ciko sangsi kalau mereka adalah James atau Reiza. Dua,alasannya karena Ciko merasa nyaman ajah. Dan ketiga,Ciko males masuk kelas.
"Aduh,siapa sih didalam? Lama banget,nanti kalau kita merokok disini,guru BK pasti tau," Ucap seseorang dari luar. Ciko senyum-senyum sendiri. Dia pun mengeluarkan gadgetnya. Lalu mengetik sebuah nama di kontaknya.
Devany??
Ciko mengirim pesan. Kemudian dia senyum.
Drttt
Handphone Devany bergetar. Untung Bu Suci lagi ngomong,jadi gak kedengaran. Devany membukanya,ternyata ada pesan masuk.
0853xxxx : Sayang ??
Devany menaikkan alis kirinya.
Siapa yah? Apa jangan-jangan Ciko? Tapi,ah gak usah dibalas. Nanti tukang hipnotis pulak.
Devany mematikan handphonenya. Lalu memasukkannya kedalam laci.
Sedangkan Ciko,yang udah lama nunggu balasan seketika menyerngitkan dahinya.
"Kok gak dibalas? Chat lagi Ahh," Ciko ngomong sendiri lagi. Karena denger suara,yang diluar mengetuk kembali. Tapi gak dihiraukan sama si Ciko.
Drrrrttt
Kembali handphone Devany bergetar! Dengan malas Devany membukanya. Dan bener dugaannya,nomor yang tadi lagi.
0853xxxx : Kok gak dibales sih say ?? Gue rindu?. Lo gak kecarian sama gue di kelas?? Oh iya,kenal'kan sama gue☺??? Bebep Lo???,
Devany menyeringai. Dia melihat Suji yang lagi senyum-senyum melihatnya lagi chat sama seseorang. Ternyata dari tadi Suji melirik Devany.
"Siapa?" Tanya Suji sambil tersenyum jahil.
Devany menggelengkan kepalanya. " Gak tau," Jawabnya.
"Balas aja dulu," Bisik Suji lagi.
Devany berpikir keras. Daripada digangguin, akhirnya dia milih membalas.
Devany?? : Apaan sih Lo? Ini siapa?
Ckling..
Ciko langsung membuka pesan dengan cepat. Seketika dia tersenyum karena Devany membalas chatnya.
Drrrrtt
Devany membukanya.
0853xxxx : Gue Ciko Dev,kalian belajar? Bu Suci ada gak,nyariin gue? Kalau ada,bilang gue lagi beli tiket pesawat di stasiun kereta api. Jadi gue ditahan lama karena katanya tiketnya gak ada.
Devany tersenyum. Ternyata Ciko toh,kirain siapa. Dia membalasnya lagi.
Devany?? : Ohhh, ternyata elo Cik. Iya,tadi dicariin. Cuma temen-temen bilangnya Lo tadi permisi,lagi sakit perut. Jadi sekarang Lo lagi dimana?
Ciko senyum-senyum sendiri. Tapi kenapa yah kebetulan banget Devany agak bener bilang kalau gue lagi di toilet. Tiba-tiba seseorang dari luar sana mengetuk pintu kembali. Tapi tetap aja Ciko gak gubris.
Ciko : Gue di perjalanan. Menuju ke suatu tempat. Kenapa? Lo kangen ya sama gue? Kalau iya,biar gue kesana sekarang.
Devany membacanya. Raut wajahnya tampak begitu bahagia. Suji yang dari tadi ngelirik Devany pun ikut tersenyum. Devany mencolek Suji,lalu menunjukkan chat mereka. Suji tersenyum.
"Bilang aja iya," Katanya.
Devany sempat gak setuju. Tapi karena Suji mendesak, akhirnya dia membalas nya.
Devany ?? : Mm -_- .. Ngapain gue kangen? Tapi,memang sih,agak sepi aja nih kelas. Kayak kuburan.Lo lagi dimana? Masuk ajalah Cik,ngapain sih Lo bolos? Gak guna.
Ciko langsung jantungan! Dia gak bisa mengatur nafasnya. Seperti berbunga-bunga atau apalah itu,yang jelas kata-kata Devany membuatnya luluh dan rapuh.
Ciko : Kalau gue masuk ke kelas, pulang nanti kita bareng ya?
Devany menaikkan alis kirinya. Kemudian dia menunjukkannya lagi sama si Suji. Suji spontan senyum. Dia nyuruh Devany mengiyakan ajakan Ciko.
"Kalau Lo nolak,dia gak bakalan masuk kelas. Lo mau? Generasi muda rusak?Setidaknya kita memulai dari yang kecil dulu,kayak gini. Udahlah,terima aja." Ucap Suji begitu semangatnya. Akhirnya Devany nyerah.
Devany??: Yaudah.
Ciko spontan berteriak kegirangan. Dia langsung keluar toilet dan membuat cowok-cowok yang ada disitu pada diam terbelongo semua. Ciko melompat dan tersenyum,bahkan dia memeluk salah satu dari mereka. Lalu berlari menuju kelas.
"Kenapa dia?"
"Gak tau, mungkin habis b**l kali."
Ciko kesenangan banget. Dia pun berlari ke kelas. Ada Bu Suci lagi ngajar.
Tok...Tok...Tok..
"Masuk!" Seru Bu Suci dengan mata mengintimidasi. Ciko pun masuk dan tersenyum seperti gak ngelakuin suatu kesalahan.
"Darimana? Kok lama sekali masuk?" Tanya Bu Suci, kali ini dia memukul meja dengan penggaris yang ada di tangannya.
Ciko si manusia abstrak hanya tersenyum manis. "Habis dari toilet Bu, tiba-tiba mules. " Jawabnya santai.
Bu Suci menyuruhnya duduk. Sewaktu berjalan,Ciko bertatapan dengan Devany. Seketika Devany langsung memalingkan wajahnya.
"Baik,kita lanjut. Bentuk kelompok kalian sekarang. Kerjakan tugas yang sudah ibu jelaskan tadi. "Perintah Bu Suci .
Semua orang langsung membentuk kelompoknya. Belum aja Suji angkat b****g,si cikonya udah nongol di samping Devany. Trus dia senyum-senyum. Devany sama Suji pun berpandangan. Trus Suji pindah,dan Ciko langsung duduk manis.
"Lo udah janji,nanti kita pulang bareng." Bisik Ciko ketelinga Devany. Membuat bulu kuduk Devany langsung merinding.
"Mmm," Balas Devany cuek.
Ciko dari tadi asik senyum aja. Gak pegel tuh bibir? Tapi yasudah lah,namanya anak muda. Kalau lagi bahagia bahkan dihantam tombak pun tak jadi masalah.
Ini akan jadi awal yang bagus..
Hahahaha
***