Bukit Terlarang

2243 Kata
Sore itu Alissa sendirian di rumah ketika dia mendengar suara ketukan pintu di luar sana, seperti pesan Edwyn sebelum dirinya pergi dia melarang Alissa untuk membuka pintu pada siapapun. Meskipun Edwyn melarangnya, dia pun tidak berniat sama sekali membuka pintu dan menerima orang asing sendirian. Ketuka pintu it uterus terdengar sampai mengusiknya, dia tidak tahan dan mencoba untuk mengintip melalui jendela dan melihat siapa yang ada di luar saat ini. Alissa terkejut sebab dia melihat seseorang dengan seragam yang tidak asing. Alissa berani membuka pintu menemui pria itu, mereka saling menatap satu sama lain hingga akhirnya pria itu menjelaskan tujuannya datang menemuinya. “ Dari mana kau tahu aku dan Edwyn tinggal disini.?” Tanya Alissa heran. “ Aku seorang polisi dan tidak sulit bagiku untuk melacak alamat kalian.” Jawab Marco kemudian. “ Boleh aku masuk.?” Lanjut Marco. “ Maaf, tapi pemilik rumah sedang keluar.” “ lalu bagaimana denganmu? Apa kau bukan pemilik rumah ini.?” “ Ini rumah Edwyn, aku hanya sepupunya yang sedang menumpang tempat tinggal.” “ Aku tahu soal dirimu dan teman-temanmu.” Kata Marco sontak membuat kedua mata Alissa membulat dengan sempurna. Dan akhirnya Alissa mempersilahkan Marco untuk masuk ke dalam, melihat suasana rumah Edwyn yang seperti itu jelas membuat kedua mata Marco kesana kemari memperhatikannya dengan tatapan bingung. Kemudian Alissa duduk di depannya sambil menatap Marco dengan serius, saat ini dia tidak bisa menggunakan kekuatannya sehingga dia bersikap tenang dan mencoba untuk tetap diam sampai Marco kembali angkat bicara. “ Aku tahu kalau kamu bukanlah seorang manusia, kau tidak perlu menutupi telingamu dengan topi itu karena sebelumnya kita pernah saling bertemu satu sama lain.” Ungkap Marco membuat Alissa tidak mengerti. “ Kau dan pria itu pernah datang ke posko kami, kau berhadapan denganku tapi entah kenapa kau tiba-tiba menghilang dan awalnya aku merasa itu sebuah ilusi tapi aku mencium aroma yang tidak asing.” Lanjut Marco. “ Kau tahu soal aku adalah elf.?” Tanya Alissa. “ Tentu saja, aku pernah bertemu dengan mereka sebelumnya.” “ Dimana dana kapan.?” “ Sebelum kau datang ke posko, dua minggu sebelumnya ada yang keluar dari sebuah portal yang muncul di tempat kau dan Edwyn berada. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, sosok aneh dengan telinga panjang membuka portal dan menyerahkan dua kotak sedang pada sosok misterius yang menggunakan jubah.” Alissa mulai tertarik dengan pengakuan Marco, dia percaya kepadanya karena hal ini tidak mungkin hasil karangan dirinya sendiri. “ Tapi setelah aku dan anak buahku keluar, mereka menghilang dan portal itu tertutup kemudian sosok misterius itu melarikan diri entah kemana.” “ Setelah aku melihat semua itu, aku pun mencaritahu tentang kalian dan aku percaya bahwa kalian memang benar-benar ada di suatu tempat yang lain.” Ungkapnya lagi. “ Apa kau tahu apa yang ada di dalam kotak itu.?” Tanya Alissa kemudian. “ Aku tidak tahu, tetapi sepertinya di dalam kotak itu adalah makhluk hidup karena terdengar bunyi yang tidak bisa ku jelaskan dengan kata-kata.” “ Itu artinya yang membuka pintu dua dunia adalah mereka yang berada di Sandora, tapi siapa yang telah berani melakukannya? Sebenarnya apa yang telah terjadi.?” Benak Alissa semakin di buat pusing atas pengakuan Marco. Pintu baru saja terbuka dan rupanya yang datang adalah Edwyn, melihat kehadiran Marco di rumahnya tentu membuat Edwyn terkejut. Apalagi dengan penampilan Alissa yang menunjukkan kedua telinganya, dia panic dan berusaha menjelaskannya namun Alissa langsung memberitahu Edwyn jika Marco juga sudah mengetahui soal ini. “ Jadi kau juga percaya tentang mitos mereka.?” Ucap Edwyn ikut menjatuhkan tubuhnya di salah satu kursi. “ Justru dia lebih dulu melihat mereka dari pada kamu.” Balas Alissa. “ Benarkah? Aku merasa cemburu, padahal aku sudah lama menyukai mitos tentang mereka.” Keluh Edwyn. Karena Marco telah mengetahui identitas Alissa, dia pun meminta kejelasan pada Alissa tentang keberadaannya dan alasan dirinya datang ke dunia manusia. Awalnya Alissa masih ragu untuk mengungkapkannya, namun Marco berkata akan membantunya jika memang tujuannya datang bukan untuk mengusik umat manusia. Alissa menceritakan semuanya dengan sekali sentuhan sihir agar Marco percaya dan paham dengan tujuannya datang ke dunia manusia, setelah melihat alasan di balik kekuatan sihir itu dia pun percaya dan berajanji akan menolongnya jika sesuatu terjadi di bukit Hasselbrack. “ Kalian pernah bertanya tentang kenapa kami di minta untuk menjaga hutan itu kan.?” Lontar Marco kemudian. “ Katamu kau tidak akan memberitahu kita tentang alasannya.?” “ Aku hanya berkata tidak bisa mengatakannya jika di bukit itu, sekarang aku berada di rumah kalian dan bisa dengan bebas memberitahukannya.” “ Kalau begitu katakan.” “ Pemerintah yang menugaskan kami untuk melindungi bukit Hasselbrack dari manusia, namun aku belum mengetahui dengan pasti alasan mereka menugaskan kami disana. Tapi aku mencurigai sesuatu, bisa jadi semua ini ada kaitannya dengan pintu dua dunia itu.” Jelas Marco. “ Jadi maksudmu pemerintah juga mengetahui soal elf, peri, dan sebagainya.?” “ Beberapa bulan yang lalu, atasanku di kota datang bersama seorang ilmuan, dan mereka membahas sesuatu yang sangat rahasia di lokasi pintu itu berada, aku curiga jika mereka bekerja sama melakukan hal ini untuk penelitian mereka terhadap teman-temanmu itu.” “ Dimana lokasi laboratorium itu.?” Tanya Alissa. “ Jika kau memiliki kekuatan, ku yakin kau bisa kesana dengan mudah. Aku akan memberikan alamatnya kepada kalian.” Marco kemudian mengeluarkan kertas dan pulpen untuk menulis alamat laboratorium itu berada. “ Apa alasanmu memberitahu kami soal ini.?” Tanya Alissa. “ Karena aku dan anggota lain lelah jika harus menjaga bukit it uterus menerus, sementara kami tidak mengerti kenapa mereka menugaskan kami disana.” Ungkap Marco. “ Apa kau yakin akan ke laboratorium itu.?” Tanya Edwyn melirik Alissa dengan ragu. “ Jika apa yang di katakana oleh Marco benar, aku harus kesana untuk mencaritahu semuanya.” Balas Alissa sungguh-sungguh. Tak ada yang dapat menahan Alissa dengan keinginannya untuk segera ke laboratorium itu, dan setelah urusan Marco selesai dia pun pamit undur diri karena harus kembali ke bukit untuk menjalankan tugasnya. “ Apa kau percaya 100 % pada pria itu.?” Tanya Edwyn masih merasa ragu padanya. “ Aku melihat masa lalu yang ada di ingatannya, dia berkata jujur soal itu.” Jawab Alissa kemudian. ** Kota Berlin menjadi tujuan Alissa dan Edwyn untuk mencari lokasi laboratorium penelitian yang akan mereka cari tahu ada kaitan apa laboratorium itu dengan bukit Hasselbrack. Untuk sampai di kota Berlin membutuhkan waktu yang cukup lama karena mereka harus menggunakan motor Edwyn yang kemampuannya sudah tidak bisa secepat dulu lagi. “ Ku rasa kita harus membeli kendaraan baru.” Kata Alissa yang juga sudah tidak tahan dengan kondisi motor Edwyn. “ Kau pikir membeli kendaraan baru di era sekarang murah? Aku membutuhkan bertahun-tahun untuk menabung agar bisa membeli kendaraan yang bagus.” Balas Edwyn. “ Kita bisa sama-sama mencari uang.” Sahut Alissa. “ Lupakan saja, selagi motor ini bisa mengantar kita kemana-mana ku rasa itu sudah cukup.” Lanjutnya santai. Sekarang mereka sudah tiba di kota Berlin, lokasi laboratorium itu masih jauh dari pusat kota, jelas saja mereka tidak akan meletakkannya di tengah-tengah kota jika lab itu bukan di pakai sebagai tempat yang mencurigakan. Jarak dari pusat kota menuju lab memakan waktu setidaknya dua setengah jam, dan saat ini mereka sudah berada di lokasi yang di arahkan oleh Marco. Namun setibanya disana mereka tidak melihat adanya suatu bangunan yang terlihat seperti laboratorium. “ Dia tidak menipu kita soal lokasinya kan.?” Kata Edwyn sambil menole ke kanan dan kiri mencari tempat yang mencurigakan di sekitar sana. Untuk mencaritahunya, Alissa kembali menggunakan kekuatannya dimana dia berbicara pada hewan-hewan di sekitar sana untuk membantunya menemukan laboratorium itu. Edwyn baru tahu kalau Alissa juga bisa berbicara dengan hewan, selama ini dia belum pernah menunjukkan kekuatannya tersebut. Beberapa ekor burung yang baru saja di ajaknya berbicara memandu mereka ke arah selatan, mereka kembali melanjutkan perjalanan sampai menemukan sebuah hutan dimana mereka harus masuk ke dalam hutan tersebut dan terus masuk hingga menemukan sebuah bangunan berwarna putih yang di kelilingi oleh sungai dengan pagar besi yang mengelilinginya. Untuk masuk ke dalam hutan, Edwyn harus menyimpan motornya di luar dan Alissa memberikan sihir kepada motor itu agar tidak terlihat oleh seseorang yang mungkin saja datang. Dan mereka pun masuk ke dalam hutan belantara itu di pandu oleh burung-burung tadi, dan beberapa hewan penghuni hutan ikut memandu mereka sampai Alissa mendapatkan informasi dari mereka bahwa tempat itu di jaga sangat ketat oleh makhluk yang menakutkan. Mereka mengaku takut untuk mendekati laboratorium dan lebih memilih untuk tinggal di hutan, mendengar hal itu sontak membuat Alissa semakin penasaran. Makhluk seperti apa yang menjaga tempat itu, dan kecurigaannya jika teman-temannya ada disana membuatnya semakin ingin memberontak. Setelah cukup masuk ke dalam hutan, mereka melihat ada cahaya di ujung sana itu berarti laboratorium itu sudah dekat. Dan benar saja, ketika mereka tiba di ujung sana, bangunan putih dengan pagar besi yang mengelilinginya terlihat begitu jelas. Sebelum mendekati laboratorium itu, Alissa menggunakan kekuatannya untuk membuat dirinya dan Edwyn tak terlihat. Setelah itu mereka pun berjalan mendekati pintu masuk, belum ada hal mencurigakan yang mereka temui sampai saat ini begitu pun dengan makhluk yang di sampaikan oleh hewan-hewan di hutan. Sebuah pintu berlapis baja sudah ada di hadapan mereka, anehnya tidak ada penjagaan disana. Alissa bisa membuka pintu dengan kekuatannya, namun ketika dia hendak mengarahkan kekuatannya ke arah pintu tersebut tiba-tiba saja sebuah lubang terbuka tepat di bawah kaki Edwyn dan membuatnya jatuh ke bawah sana. “ Edwyn.” Sahut Alissa berusaha ingin menolong namun sayang lubang itu kembali tertutup dengan sendirinya. Alissa mulai panik, bagaimana dia bisa menggunakan kekuatannya jika Edwyn tidak ada di dekatnya. Tinggal menunggu waktu sampai kekuatan sihirnya menghilang, perasaannya sudah mulai tidak enak yang itu artinya Edwyn sudah berada jauh darinya. “ Bagaimana mungkin, padahal kita masih berada di lokasi yang sama. Edwyn tidak mungkin jatuh ke tempat yang jauh.” Benak Alissa berusaha melarikan diri karena sebentar lagi kekuatannya akan menghilang. Dan setelah Alissa kembali memasuki hutan, tubuhnya sudah mulai terlihat dan itu berarti sihirnya telah menghilang dan Edwyn entah berada dimana. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Tidak memiliki kekuatan sama sekali, bagaimana cara menghadapinya dan yang paling penting dimana dia bisa menemukan Edwyn kembali. ** Pria itu berteriak sepanjang lorong yang membuatnya jatuh ke bawah, teriakannya berhenti ketika dia mendarat di bawah sana dalam keadaan selamat. Namun tempat dimana ia mendarat adalah sebuah sel tahanan, Edwyn bingung dan mencaritahu dimana dia sekarang. “ Halo, apa ada orang.?” Sahut Edwyn dengan mendengar suaranya yang menggema. “ Bagaimana bisa tempat yang ku pijak tiba-tiba berlubang? Bagaimana nasib Alissa di atas sana. Sial.” Keluhnya sambil menendang jeruji besi yang menahannya. “ Seorang manusia ya.?” “ Siapa disana.?” Edwyn menoleh sambil mengambil ancang-ancang setelah mendengar suara seseorang di belakangnya. Tempatnya memang sangat gelap hingga dia tidak tahu kalau di dalam sel itu bukan hanya dirinya sendiri, kemudian muncul sosok bayangan satu persatu dari dalam sana hingga menunjukkan wajah asli mereka. “ Kalian seorang Elf.?” Ucap Edwyn yang mulai tidak merasa takut lagi. “ Kau tahu tentang kami juga.?” “ Temanku, maksduku aku sudah tahu soal kalian sejak lama.” “ Apa yang kau lakukan disini? Kau tahu ini tempat yang berbahaya kan.?” Edwyn bingung harus jujur dengan kedatangannya atau tidak, melihat ada beberapa Elf yang di tahan di sel ini menunjukkan bahwa mereka juga adalah korban. Dan Edwyn pun menceritakan semuanya kepada mereka, tentang Alissa dan juga ras aslinya agar mereka tahu. “ Elf Qalaquendi datang ke dunia manusia.?” “ Tidak mungkin, mereka sudah hidup dengan damai di bumi bagian tengah. Kenapa ada yang datang ke tempat yang menakutkan seperti disini.” Edwyn di buat semakin bingung dengan pernyataan mereka, dia pun meminta penjelasan mengapa mereka semua berada di sel ini dan siapa yang membawa mereka kemari. “ Semua ini perbuatan manusia, mereka menculik kami untuk meneliti sesuatu.” Balas salah satu dari mereka. “ Tapi bagaimana bisa? Kalian memiliki kekuatan, kalian bisa melawan kan.?” Lontar Edwyn. “ Kami yang tinggal di dunia manusia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan mereka, kau harus tahu kalau para Elf yang tinggal di dunia ini tidak bisa menggunakan kekuatan mereka lagi.” “ Tapi Alissa bisa menggunakannya.” “ Apa kau yakin dia bisa menggunakanya? Kalau dia bisa, kenapa dia tidak menghancurkan tempat ini ketika dia tahu kau terjebak di sini.?” “ Mungkin dia sedang mencari cara di atas sana.” “ Kau salah anak muda.” Suara itu membuat Edwyn menoleh ke arah sosok elf tua dengan rambut putihnya yang sangat panjang. “ Alasan mengapa dia masih memiliki kekuatan karena energi yang dia serap darimu, kau memiliki energi yang bisa membangkitkan kekuatannya. Dan itu berlaku jika kau ada di dekatnya, kekuatannya akan menghilang jika kalian di pisahkan seperti ini.” Lanjutnya lagi. Saat ini Edwyn pun sadar, dia ingat bagaimana kondisi Alissa jika ia meninggalkannya cukup lama. Dan waktu kejadian pencurian di rumahnya, Alissa bisa saja membuat pencuri itu menyerah tapi dia baru menggunakan kekuatannya ketika dirinya kembali ke rumah. “ Tapi bagaimana kau tahu kalau aku yang membuat kekuatannya bangkit.?” Tanya Edwyn penasaran. “ Aku bisa melihatnya, kau di kelilingi oleh energi yang positif, energi itu yang membuatnya bisa mengguanakan kekuatannya.” Jelas pria tua itu lagi. Dan sekarang Edwyn merasa khawatir dengan Alissa, dia mungkin sedang kesulitan di atas sana. Atau bisa jadi dia tertangkap dan di bawa ke sel lain oleh penjaga di atas, sekarang Edwyn harus mencari cara untuk keluar dari sel itu. Dia harus bisa bertemu dengan Alissa lagi agar kekuatannya dapat aktif.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN