Musuh Yang Sebenarnya

2057 Kata
Alissa sudah tidak bisa menggunakan kekuatannya lagi, untuk menggerakan sesuatu pun rasanya sangat sulit. Tanpa kekuatannya dia bukanlah apa-apa sekarang, setiap saat dia melirik kearah laboratorium itu, Alissa berpikir bagaimana cara menyelamatkan Edwyn dari sana. Sebuah benda aneh baru saja mendarat tepat di atas laboratorium, Alissa tidak tahu benda apa itu yang memiliki baling-baling besar di atasnya. Bentuknya sekilas menyerupai capung, dan setelah mendarat di atas dia melihat beberapa orang keluar dari sana dan beranjak masuk ke dalam lab melalui pintu di atas. “ Mereka manusia.” Ucap Alissa pelan. Alissa tiba-tiba bergerak dari tempatnya, dia tidak mau menyerah dengan diam di tempat itu. Dia harus masuk dan menemukan Edwyn, untuk itu dia akan mengelilingi lab itu dan mencaritahu pintu yang aman untuk membawanya masuk ke dalam. Saat ini Alissa sudah hampir mengelilingi lab sambil memantau keadaan disana, dia belum menemukan makhluk yang katanya menjaga tempat itu. Lantas dia bertanya-tanya kenapa suasananya justru begitu sepi, hanya sekumpulan orang-orang yang baru tiba barusan yang dia lihat. Alissa menoleh kearah hutan dengan rasa penasaran yang tinggi begitu mendengar suara langkah kaki yang mengarah kepadanya, meskipun kekuatannya menghilang tapi dia bisa merasakan siapapun yang datang menghampirinya. Suara itu semakin terdengar dan sepertinya bukan dari langkah kaki manusia, getarannya jauh lebih kuat hingga membuat Alissa terpaksa harus melarikan diri. Namun sayangnya belum sempat Alissa melarikan diri dengan sempurna, makhluk itu berhasil menangkapnya hingga membuat gadis itu berteriak dan berusaha melepaskan diri. Dia sadar jika dirinya di bawa terbang oleh makhluk itu masuk ke dalam hutan, dan setelah itu mereka mendarat yang membuat Alissa terpental cukup keras. “ Jangan sakiti aku.” Ucapnya sambil melindungi dirinya. Makhluk itu mengendus kepala Alissa dan dia bisa mengenal suara itu, ketika Alissa menoleh ke atas dia di buat terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini. “ Aerox.?” Ucapnya benar-benar tak menyangka jika yang membawanya masuk ke dalam hutan adalah Aerox. Alissa begitu senang bisa melihat Aerox, dia memeluknya dan membuat burung setengah singa itu ikut senang bertemu dengannya. “ Kenapa kau ada disini? Apa kau datang menjemputku.?” Tanya Alissa penasaran. Anehnya Aerox tidak bisa menjawabnya, dia bisa memahami bahasa hewan tapi dengan Aerox dia seakan tidak mengerti apa yang dia katakan. Aerox hanya mendorong Alissa untuk meninggalkan tempat itu, namun Alissa menolak karena Edwyn masih disana di tambah dengan keberadaan Aerox di tempat ini yang sangat tidak masuk akal dia bisa berada di dunia manusia sementara Aerox adalah hewan pelindung Valar hutan di Valonir. “ Beritahu aku kenapa kau berada disini? Apa ada yang menculikmu dan memaksamu untuk bekerja dengan mereka.?” Tanya Alissa sekali lagi. Aerox terus menerus mendorong Alissa untuk pergi, sampai pada akhirnya terdengar suara tembakan yang membuat mereka menoleh dengan kompak. Aerox bergegas menarik Alisas untuk pergi menjauh, tapi sayangnya tembakan itu berhasil membuat Aerox tumbang bersama Alissa. “ Aerox, kau baik-baik saja.?” Tanya Alissa khawatir. “ Apa yang kalian lakukan pada Aerox.?” Alissa mulai marah dan bangkit menghampiri mereka yang baru saja menembaknya. Saat ini Alissa di hadapkan oleh empat orang manusia dengan senjata di tangan mereka, salah satu di antaranya kemudian maju dan menghampiri Alissa. “ Rupanya kita kedatangan jenis baru, jika kau mengenal makhluk itu artinya kau berasal dari dunia mereka.” Ucap pria itu sambil tersenyum puas. “ Bawa gadis itu ke Spacelab.” Lanjutnya pada ketiga pria bersenjata. “ Lepaskan aku, aku tidak mau ikut dengan kalian.” Tolak Alissa namun dia tidak bisa melawan dan terpaksa di bawa oleh mereka. Aerox masih disana, dia bahkan tidak di pedulikan setelah terkena luka tembak. Alissa memohon kepada mereka untuk menyembuhkan Aerox terlebih dulu, namun mereka tak mendengarkan dan tetap membawanya pergi menuju lab tersebut. ** Alissa di jebloskan ke dalam sel khusus begitu dia di bawa ke laboratorium oleh para manusia itu, Alissa meneriaki mereka semua dan mengancam akan menyakiti mereka jika dia tidak di lepaskan. Semua orang itu hanya melihatnya dengan ekspresi tidak peduli, sampai akhirnya seorang pria berkaca mata muncul dan menghampirinya. “ Baru kali ini aku bertemu yang sepertimu, apa itu rambut palsu.?” Tanya pria itu. “ Aku tidak akan menjawabnya, lepaskan aku sekarang juga.” Sahut Alissa dengan kesal. “ Sangat sulit menemukan makhluk seperti kalian, tapi kau datang kemari secara sukarela itu sangat menguntungkan bagiku.” “ Apa maksudmu, siapa kau sebenarnya.?” “ Salah satu temanmu juga berhasil kami tahan, tapi ternyata dia hanya seorang manusia biasa.” “ Biarkan aku bertemu dengan Edwyn, dimana dia sekarang.?” Pria itu hanya tertawa tak menanggapi ucapan Alissa, jika saja Edwyn berada di dekatnya dia pasti sudah mendapatkan kekuatannya kembali. Pria di hadapannya akan sangat mudah dia lumpuhkan, melihatnya saja sudah membuatnya kesal tapi sayangnya Alissa hanya dapat menahan semua emosinya untuk saat ini. “ Selamat menikmati tempat barumu nona.” Lanjutnya segera pergi dari hadapan Alissa. Percuma saja Alissa berteriak memanggilnya, sekarang sel tempatnya berada di tutup oleh sesuatu sehingga dia tidak bisa melihat keluar lagi. Berada di tempat yang sempit dan dingin tanpa adanya kekuatan sangatlah menyedihkan, dia merasa begitu tidak berdaya sekarang. Sementara itu di tempat Edwyn, dia baru saja di buat terkejut ketika seorang wanita di lempar ke lantai dalam kondisi tak sadarkan diri. Para Elf terlihat ketakutan dan mundur dari tempat mereka setelah beberapa manusia itu menatap ke arah sel tahanan. “ Apa yang terjadi padanya.?” Tanya Edwyn penasaran. Rupanya wanita itu adalah elf yang sama dengan mereka yang berada di dalam sel, namun yang membedakan adalah telinga wanita itu sudah tidak menyerupai elf yang lain. Terdapat perban yang menutupi telinganya, dan itu membuat Edwyn penasaran sebenarnya apa yang telah terjadi. Setelah penjaga itu pergi, barulah mereka semua keluar dan menyaksikan bagaimana wanita itu di biarkan terbaring di lantai. Edwyn menanyakan apa yang telah terjadi kepada mereka, dan tatapan mereka terlihat berbeda dari sebelumnya. “ Para manusia itu menjadikan kami sebagai subjek penelitian mereka, mereka tahu kalau kami bangsa Elf memiliki kekuatan itu sebabnya mereka mencaritahu dari mana sumber kekuatan kita berasal.” Jawab salah satu dari mereka. “ Tapi bukannya kekuatan kalian tidak akan aktif jika di dunia manusia.?” “ Dia tahu sesuatu, itu sebabnya dia mencaritahu dari kami yang tidak bisa menggunakan kekuatan kami.” “ Lalu kenapa telinga wanita itu di potong? “ “ Jika telinga kami di potong hanya ada dua kemungkinan yang pernah terjadi, pertama kita akan menjadi manusia dan kedua kita mungkin akan mati secara perlahan. Hanya menunggu waktu saja apakah dia akan menjadi manusia atau mati.” “ Ini tidak bisa di biarkan, kalian harus melawan.” Lontar Edwyn tidak terima dengan perlakuan yang di dapat oleh bangsa Elf. “ Kau seorang manusia, tapi kenapa kau begitu peduli pada kami.?” “ Aku tidak peduli jika itu manusia atau bukan, kejahatan tetap tidak boleh di biarkan. Kita harus menghentikan semua ini agar tidak ada korban yang betambah.” Ujar Edwyn sungguh-sungguh. “ Tapi bagaimana caranya? Keluar dari tahanan ini saja kami tidak memiliki kekuatan.” “ Bantu aku melarikan diri dari sini, aku akan keluar mencari Alissa dan membantu kalian pergi dari tempat ini.” ** Alissa masih terjaga, dia memikirkan Edwyn dan jug Aerox saat ini. Masih menjadi pertanyaan besar di benak Alissa mengenai Aerox yang bisa berada di dunia manusia. Tidak mungkin para manusia itu yang membawanya kemari, bahkan Aerox sendiri bisa mengalahkan mereka dengan mudah tapi kenapa seakan-akan Aerox lebih tunduk kepada mereka sekarang. Saat ini Alissa tidak tahu di luar sudah malam atau belum, sel itu sangar tertutup sampai tak ada ventilasi udara sama sekali. Tiba-tiba saja lapisan itu terbuka dan Alissa bisa melihat sosok manusia yang datang membawakan makanan untuknya. Mereka hanya memasukkannya melalui lubang kecil yang kemudian menyuruh Alissa untuk menghabiskan makanannya karena besok dirinya akan menjalankan pemeriksaan. Alissa tidak mengerti namun yang pasti dia tidak akan menyentuh makanan itu sama sekali. Lapisan sel itu kembali tertutup dengan rapat, ruangan kembali menjadi redup dan hanya ada sedikit penerangan dari sebuah lampu kecil yang di letakkan di sudut sel. Alissa lebih memilih untuk tidur, dia berharap Edwyn dapat menemukannya di tempat ini setidaknya sampai kekuatannya kembali agar dia bisa membuat tempat ini hancur. ** Getaran yang hebat baru saja membuat Alissa terbangun dari tidurnya, dia menganggap barusan adalah gempa bumi hingga dia bangun dalam keadaan panik. Dai berteriak meminta seseorang untuk mengeluarkannya dari sana, namun sepertinya tidak ada orang di sekitar tempat itu sehingga membuat Alissa semakin ketakutan. “ Aku tidak boleh mati di tempat ini.” Getaran susulan kembali terasa, Alissa hanya dapat pasrah ketika langit-langit sel tahanan mulai menjatuhkan retakan-retakan. Alissa tetap bersuara untuk membuat seseorang mendengar pertolongannya, dan secara perlahan lapisan penghalang terbuka dan yang Alissa lihat saat ini adalah sesosok elf yang berada di luar sana. “ Kau juga bagian dari kami.?” Tanya elf itu pada Alissa. “ Aku Elf Qalaquendi, manusia itu mengurungku di dalam sini sejak kemarin.” Jawabnya cepat. “ Apa kau yang bernama Alissa.?” “ Bagaimana kau tahu.?” “ Namaku Scarlett dan Edwyn yang menceritakan semuanya tentangmu pada kami, dan dia juga yang membuat kami bebas dari sel tahanan bawah tanah.” “ Dimana dia sekarang.?” “ Dia pergi bersama tahanan lainnya untuk melarikan diri. Dia mencarimu, dia mengira kau masih ada di atas.” “ Lalu bagaimana denganmu, kenapa kau ada disini.?” “ Aku ingin membebaskan kakakku.” Pintu sel Alissa berhasil terbuka olehnya, dan saat itu Alissa baru sadar jika di sebelah sel tahanannya terdapat beberapa tabung yang berisi para elf dimana mereka sedang tertidur di sana. “ Kakaku sudah lama menjadi subjek penelitian manusia itu, mereka menangkapnya dan mengurungnya di dalam tabung ini.” “ Kita harus mengeluarkannya dari sana.” Ucap Alissa. Alissa dan Scarlett bekerja sama untuk membebaskan kakak Scarlett dalam tabung, namun akses untuk melepas kunci membutuhkan sidik jari dari peneliti yang mengurungnya. “ Sebenarnya tempat apa ini?” Tanya Alissa masih penasaran. “ Spacelab ini adalah tempat para manusia meneliti kami, mereka di pimpin oleh seorang pria berkaca mata yang sangat terobsesi dengan kekuatan elf. Itu sebabnya mereka banyak menangkap kami dan menjadikan kami subjek penelitian.” “ Apa hanya para Elf yang mereka jadikan subjek penelitian.” “ Aku pernah melihat peri dan kurcaci, tapi tempat mereka bukan disini. Lab ini hanya meneliti kami, sementara itu kami yang tidak berdaya hanya bisa pasrah dan menunggu kematian karena penelitian ini belum pernah berhasil sebelumnya.” Alissa sekarang mengerti, semua ini adalah ulah manusia dan mereka menggunakan cara kotor ini untuk mendapatkan kekuatan. Saking marahnya dia merusak semua mesin yang ada di tempat itu, sampai ketika beberapa penjaga akhirnya datang dan melarang mereka untuk bergerak. “ Jangan bergerak atau peluru ini akan menembus tubuh kalian.” Ancam mereka seketika membuat Alissa dan Scarlett tak bisa berkutik. Alissa mulai merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya, dia merasa kekuatannya mulai kembali. Ketika dia mencoba untuk mengetes kekuatannya, ternyata benar jika dia bisa menggunakan kekuatannya lagi. Kelima penjaga itu berhasil di bekukan oleh Alissa, Scarlett bingung setelah melihatnya. Kemudian Alissa menjelaskan bahwa sumber kekuatannya ada pada Edwyn, dan pria itu sedang menuju ke tempatnya berada. “ Alissa.” Seru Edwyn ketika dia berhasil masuk ke dalam ruangan itu. “ Akhirnya aku berhasil menemukanmu.” Ucap Edwyn merasa senang. “ Bagaimana kau tahu aku ada disini.?” Tanya Alissa. “ Para penjaga itu tak sengaja menyebutkan satu ruangan dimana kau berada, aku langsung mencari ruangan itu dan tak ku sangka aku berhasil menemukanmu.” Jawabnya lagi. Dengan keberadaan Edwyn di dekatnya akhirnya Alissa dapat menggunakan kekuatannya secara maksimal, hal pertama yang dia lakukan adalah membebaskan para elf yang berada di dalam tabung. Meskipun mereka sudah bebas, kondisi mereka tidak memungkinkan untuk di bawa pergi dari sana. Alhasil Scarlett meminta bantuan teman-temannya yang lain untuk segera membawa mereka keluar dari sana. Ketika berhasil meninggalkan ruangan itu, suara tembakan yang terdengar sangat nyaring membuat mereka merunduk secara tiba-tiba. Alissa terkejut dan menoleh ke atas, rupanya ada penjaga yang ingin mencegah mereka untuk pergi. “ Alissa, Edwyn terkena tembakan.” Sahut Scarlett membuatnya sontak terkejut. Alissa sangat marah namun ketika dia hendak menyerang balik penjaga itu mendadak kekuatannya menghilang, dan semua itu bisa saja berpengaruh karena kondisi Edwyn yang terluka. Posisi mereka saat ini sedang tidak baik-baik saja, Edwyn kehilangan banyak darah dan dia hampir kehilangan kesadarannya. Sementara pria berkaca mata itu muncul dengan membawa senapan yang akan di arahkan kepada mereka. “ Menyerah saja, karena aku tidak akan membiarkan kalian lolos.” Ucapnya dengan santai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN