Alissa dan yang lainnya tiba di suatu desa bernama Aloera di Rohan, desa itu merupakan wilayah kekuasaan makhluk bernama Centaurus. Wilayah tersebut merupakan sisa sisa dari serangan raja Mroquendi, dan mereka yang tersisa sekarang adalah makhluk yang menolak untuk tunduk kepadanya.
Selama ini mereka terus bersembunyi dari musuh agar mereka dapat tetap bertahan, pemimpin Centaurus telah membuat satu tempat di balik air terjun untuk mengelabui musuh bahwa mereka hidup di sana selama ini.
Ketika mereka melewati air terjun itu perlu beberapa waktu untuk melewati sebuah gua hingga mereka menemukan pintu keluar dan melihat indahnya desa yang di sebut sebagai tanah hijau.
Pohon-pohon besar berdiri menjulang ke langit dengan dedaunan yang sangat hijau, hampir seluruh desa di tutupi oleh dedaunan hijau sehingga tak heran jika tempat itu di sebut sebagai tanah hijau.
“ Kemana kau akan membawa kami.?” Tanya Alissa.
“ Menemui pemimpin kami.” Jawabnya lirih.
Mereka kemudian tiba di salah satu rumah para pemimpin Centaurus, pria yang membawa mereka ke desa itu masuk terlebih dulu kemudian dia keluar dan mempersilahkan semuanya untuk masuk ke dalam.
“ Silahkan duduk.” Ucap pria tua yang tak bisa bangkit lagi dari tempat tidurnya.
Centaurus tua ini bahkan tidak bisa melihat dengan jelas, namun dia tahu dari energi yang mereka miliki dan salah satunya adalah Alissa yang memiliki energi paling kuat di antara mereka.
“ Perkenalkan namaku adalah Rogan dan aku adalah pemimpin Centaurus di desa ini, satu tahun yang lalu kota kami di serang oleh pasukan raja Moriquendi dan mereka banyak menculik penduduk kami. Dan yang tersisa saat ini adalah mereka yang telah selamat dari serangan mereka, dan aku menciptakan desa ini untuk melindungi mereka yang tersisa.” Jelasnya.
“ Aku sudah mendengar dari jendralku kalau kalian datang ke Rohan untuk mengalahkan raja Moriquendi itu.” Lanjutnya kemudian.
“ Kami tidak punya waktu jika hanya untuk mengobrol hal sepele, kami ingin secepatnya pergi ke kastil raja Moriquendi itu.” Sahut Alissa tegas.
“ Aku suka dengan semangatmu nona muda, dan sepertinya kau adalah yang paling terkuat disini. “
“ Dia adalah putri dari ratu Elf Calaquendi tuan.” Sahut jendral Centaurus.
“ Pantas saja, tak heran jika energinya terasa begitu kuat.”
“ Maaf tuan, kami benar-benar tidak memiliki waktu. Jika anda hanya akan membahas hal seperti ini, sebaiknya kami pergi sekarang.” Lanjut Alissa.
“ Tunggu Alissa, kita tidak boleh bersikap seperti itu di wilayah kekuasaan makhluk lain.” Bisik Momonga.
“ Aku akan membantu kalian melawan raja yang jahat itu, sekitar sepuluh prajurit terbaik ku akan ikut bersama kalian. Jumlahnya memang tidak seberapa, tapi dengan bantuan mereka setidaknya akan menguatkan kelompok kalian.” Ujar Rogan seketika membuat Alissa terdiam di buatnya.
“ Termasuk jendral setiaku, dia akan memandu kalian menuju tempat yang aman agar kalian dapat sampai ke kastil mereka tanpa sepengetahuan pasukan penjaga.” Tunjuk Rogan pada sang jendral yang bernama Balmy.
Alissa tidak menyangka dia akan bertemu dengan makhluk baik yang telah dia pikir akan membuang waktunya, dengan bertambahnya sepuluh pasukan akan sangat menguntungkan bagi mereka ke depannya.
“ Sebelum kalian pergi, ada sesuatu yang ingin ku berikan untuk kalian.” Lontar Rogan sambil memrintahkan Balmy untuk membawakan sebuah kotak besar yang terdapat di sudut ruangan itu.
“ Di mulai dari kau, kemarilah.” Tunjuknya pada Edwyn.
Edwyn pun melangkah mendekati Rogan dengan takut, namun Rogan membuatnya tetap santai dengan lelucon yang dia punya. Meskipun tahu bahwa Edwyn adalah manusia, tapi dia tidak mempermasalahkannya sama sekali.
“ Aku tahu kau pandai dalam menggunakan anak panah, gunakan busur ini ini untuk melawan mereka. Dan kau harus ingat kalau satu anak panah ini bukanlah anak panah biasa, satu anak panah yang berhasil membidik musuh mampu membuat luka yang cukup fatal.” Jelas Rogan seketika membuat Edwyn meringing mendengarnya.
“ Aku akan berusaha menggunakannya dengan baik.” Jawab Edwyn setelah menerima busur tersebut.
“ Selanjutnya.” Aerox pun maju dan dia menrima sebuah kalung yang berguna untuk membuat dirinya tak kasat mata.
Momonga tidak mendapatkan apapun sebab dia hanya pemandu saja, selanjutnya Alissa yang maju untuk mendapatkan sesuatu dari Rogan.
“ Kau adalah yang paling kuat dan kurasa kau tidak perlu kekuatan apapun lagi, tapi aku akan tetap memberikannya padamu. Ini adalah sebuah perisai, terbuat dari kulit naga yang sangat kuat dan tidak mudah rusak. Dengan menggunakan ini kau akan selamat dari benda tajam yang akan melukaimu.” Ujar Rogan sambil memberikan benda terakhir kepada Alissa.
Setelah mereka menerima pemeberian Rogan, tiba saatnya untuk bergerak menuju kastil raja Mriquendi. Jalur yang akan mereka lewati kali ini adalah pegunungan karena dengan jalur itu mereka akan tetap aman dari pasukan penjaga.
“ Berapa lama kita akan sampai di kastil itu jika kita lewat jalur ini.?” Tanya Momonga pada Balmy.
“ Sepuluh hari.” Jawabnya sukses membuat semuanya terkejut.
“ Apa tidak ada jalur lain supaya kita bisa sampai di sana lebih cepat.?” Sahut Alissa.
“ Semua jalur telah di jaga oleh pasukan mereka, kalian hanya akan tertangkap lebih awal jika lewat sana.” Jawab Balmy kemudian.
Mau tidak mau mereka harus tetap melanjutkan perjalanan melewati jalur yang di arahkan oleh Belamy, meskipun jalurnya terjal dan sangat berbahaya setidaknya ini satu-satunya jalur yang aman dari pasukan penjaga.
**
Dua hari berlalu sangat lama, dua hari ini Alissa dan yang lain telah berjalan menuju kastil raja Moriquendi. Balmy yang sebelumnya berjalan lebih dulu kembali dengan membawa informasi jika wilayah utara tidak sedang di jaga oleh pasukan penjaga sehingga mereka bisa lewat sana untuk dapat sampai secepatnya menuju kastil.
Seluruh rombongan kemudian bergerak menuju utara seperti yang di katakan oleh Balmy, jika mereka melewati jalur utara jarak menuju kastil akan semakin dekat dan bisa saja satu hari perjalanan lagi mereka akan tiba disana.
“ Apa kau tidak merasa aneh jika tempat ini tiba-tiba tidak di jaga oleh mereka.?” Tanya Edwyn pada Alissa.
“ Tidak perlu banyak berpikir, lagi pula lebih bagus jika kita tiba disana secepatnya sebelum dia menguasai kekuatan Andrew.” Balas Alissa.
Memasuki hutan bagian utara mereka di hadapi oleh monster tumbuhan yang menangkap mangsa dengan melilit mereka seperti gurita, Edwyn menjadi salah satu tangkapan mereka hingga tubuhnya di buang kesana kemari oleh tumbuhan tersebut.
Edwyn berteriak sangat keras meminta pertolongan, sementara itu Alissa bergegas menolongnya namun Balmy jauh lebih cepat dalam hal itu dimana dia langsung memotong tumbuhan itu menjadi dua bagian sehingga lilitan yang membelenggu Edwyn pun terlpas.
“ Ini benar-benar menakutkan.” Ucap Edwyn yang segera berlari ke arah rombongan.
Tak cukup sampai di situ, semua tumbuhan bergerak dan melayangkan pukulan bertubi-tubi. Tak cukup hanya dengan kekuatan sihir sebab jumlah mereka yang banyak dan memiliki kecepatan yang sulit untuk di baca.
“ Cukup hindari lendir yang di keluarkan oleh mulutnya, itu bisa membuat luka bakar yang cukup serius.” Kata Balmy berusaha memperingati mereka.
“ Bagaimana cara mengatasi mereka supaya mereka berhenti menyerang.?” Tanya Alissa.
“ Kita harus menghancurkan induk dari tumbuhan ini.”
“ Dimana letak induknya itu.?”
“ Karena mereka termasuk salah satu tumbuhan yang merambat, aku sangat yakin tubuhnya berada jauh di dalam tanah.”
“ Aku tahu cara menemukan induknya.” Ucap Alissa yang mulai memasang kuda-kuda.
Setelah Balmy menjelaskan hal tersebut, Alissa segera menggunakan kekuatannya untuk membuat tanah itu bergetar. Hanya cukup sekali getaran dan tumbuhan itu seketika berhenti bergerak, beberapa saat kemudian tumbuhan itu berfokus hanya pada satu titik yaitu Alissa karena di anggap menjadi penyebab getaran barusan yang membuat pergerakan mereka terhenti.
“ Sekarang.” Sahut Alissa ketika tumbuhan itu mengarah kepadanya, Balmy dan Edwyn kompak memutuskan induk yang muncul ke permukaan setelah seluruh cabang mengarah kepada Alissa.
Mereka berhasil membuat tumbuhan itu kehilangan kekuatannya dan perlahan layu di makan waktu. Karena tak hati-hati, Edwyn terkena oleh lendir dari tumbuhan tersebut dan membuat tangannya terluka dengan efek luka bakar yang sangat menyakitkan.
“ Lepaskan pakaianmu.” Titah Alissa yang dengan sigap memberikannya pertolongan.
Edwyn bahkan tidak sempat membuka pakaiannya karena luka yang dia dapatkan membuatnya kesulitan untuk banyak bergerak, alhasil Alissa merobek lengan baju Edwyn dan menyembuhkan lukanya dengan kekuatan yang dia miliki.
“ Bagaimana sekarang.?” Tanya Alissa menatap Edwyn khawatir.
“ Jauh lebih baik, rasanya tidak begitu sakit seperti tadi.” Jawabnya parau.
“ Apa kau bisa bergerak sekarang.?” Tanya Balmy di balas anggukan pelan dari Edwyn.
Setelah mereka selesai mengatasi masalah dengan tumbuhan tersebut, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Suasana di hutan sudah mulai gelap, mereka harus keluar dari hutan itu sebelum semakin gelap.
**
Malam pun tiba dengan hujan deras yang turun tanpa terduga, beruntung mereka menemukan sebuah gua untuk menjadi tempat berlindung malam ini. Gua yang mereka temukan cukup luas dan dapat di huni oleh mereka semua, setelah makan malam usai semua langsung mengambil posisi untuk beristirahat.
Edywn berusaha untuk tidur ketika dia sudah mencoba berbagai macam posisi yang nyaman, namun tetap saja dia tidak bisa tidur akibat luka yang masih terasa sakit meskipun sudah di sembuhkan oleh Alissa.
Edwyn duduk dan mengamati semua rombongan yang telah tertidur pulas, namun ada satu yang membuatnya kebingungan mencari sosok tersebut. Edwyn tidak melihat sosok Alissa di samping Aerox, biasanya gadis itu akan berada di samping Aerox untuk menghangatkan tubuhnya.
Sadar Alissa tidak ada dimana-mana akhirnya Edwyn bangun dan mencarinya sampai keluar gua, dia melihat gadis itu berdiri di bawah hujan yang deras. Meskipun Alissa memiliki kekuatan yang cukup kuat, berada di bawah hujan di malam hari bukanlah hal yang baik sehingga Edwyn dengan cepat menarik tangan gadis itu masuk ke dalam gua.
“ Apa yang kau lakukan.?” Komentar Edwyn setelah berhasil menariknya masuk.
“ Aku juga tidak tahu.” Jawab Alissa terlihat bingung sendiri.
“ Jadi maksudmu kau tidak tahu kalau kau bangun dan berdiri di bawah hujan seperti tadi.?” Tanya Edwyn di balas anggukan pelan dari Alissa.
“ Barusan aku tertidur, dan aku sadar setelah kau menarikku dari hujan itu.” Balasnya lirih.
“ Apa yang terjadi.?” Sahut suara yang baru saja muncul.
“ Alissa terbangun dan tidak sadar jika dirinya berjalan sampai keluar.” Jawab Edwyn kepada Balmy.
“ Apa kau mengalami sesuatu sebelumnya.?” Tanya Balmy.
“ Aku ingat sekarang, aku mendengar suara yang memanggilku dan aku secara tidak sadar bangun dan menhampiri suara itu. Tapi semuanya kembali normal saat Edwyn datang, suara itu menghilang.” Jelasnya.
“ Kembalilah tidur, kami akan berjaga untukmu.” Ujar Balmy dan membuat Edwyn segera membantu Alissa untuk kembali masuk ke dalam.