Alissa menghampiri Aerox yang saat ini berada di samping bangunan yang menjadi markas mereka sekarang. Aerox terlihat sudah pulih dan dapat bermanja-manja dengan Alissa lagi, lukanya sudah pulih dan dia sangat aktif.
Melihat kedatangan Edwyn seketika membuat hewan itu mengeram, dia melarang Edwyn mendekati Alissa karena dia adalah manusia. Alissa paham bahwa saat ini Aerox pasti sangat membenci manusia, itu sebabnya dia tidak suka pada Edwyn.
“ Dia manusia baik, justru dia yang menyelamatkan aku selama disini.” Ucap Alissa membuat Aerox paham.
Meski begitu Aerox tetap tidak menyukainya, alhasil Edwyn hanya dapat duduk dengan jarak yang cukup jauh dari mereka. Kemudian Alissa kembali melirik Aerox, dia masih bingung mengapa Aerox bisa patuh pada orang lain sementara di dunia mereka dia hanya patuh pada ayah dan ibunya saja.
“ Bisa kau ceritakan padaku apa kenapa kau bisa berakhir disini.?”
Aerox hanya bisa menundukkan kepala, dia tidak bisa menjawabnya dengan jelas. Alissa curiga jika ada yang memberikan sihir terkutuk padanya yang membuat Aerox tidak bisa berkata jujur dan itu sebabnya dia bisa patuh terhadap orang lain.
“ Aku paham sekarang, jika ada yang memberikan sihir kepadamu. Biar aku yang menghilangkan sihir itu.” Kata Alissa yang mulai menggerakkan tangannya kea rah tubuh Aerox.
Alissa bingung setelah mencoba menggunakan kekuatannya namun dia tidak merasakan sesuatu yang mengalir dalam tubuhnya, biasanya jika dia ingin menggunakan kekuatan tersebut dia langsung dapat merasakan tubuhnya mulai bereaksi namun kali ini tidak.
“ Ada apa?” Tanya Edwyn di seberang sana.
“ Aku tidak bisa menggunakan kekuatanku.” Sahut Alissa mencobanya sekali lagi namun tetap gagal.
“ Coba sekali lagi.”
“ Tetap tidak bisa, bagaimana ini.?”
Edwyn pun ikut panik, setahunya Alissa bisa menggunakan kekuatannya itu jika dia berada di sekitarnya, tapi kenapa kali ini kekuatan itu tidak berfungsi. Edwyn menghampirinya yang kali ini Aerox pun tidak mengeram ke arahnya.
“ Aku sudah ada di dekatmu, bukannya kekuatanmu akan aktif jika aku di dekatmu.”
“ Bagaimana kau tahu soal itu.?”
“ Mereka bilang para Elf tidak bisa menggunakan kekuatan mereka di dunia manusia, tapi kau bisa menggunakannya saat aku berada di dekatmu. Kau pun tahu soal itu sejak awal kan.?”
“ Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk menyembunyikannya darimu.”
“ Tidak apa-apa, aku bisa paham. Tapi sekarang, apa benar kekuatanmu sudah tidak bisa di gunakan lagi.?”
Alissa sudah mencobanya berulang kali namun kekuatannya benar-benar tidak bisa keluar, dia bahkan sudah tidak bisa menggerakkan benda lagi ataupun melihat masa lalu semua orang. Tidak ada kekuatannya yang dapat di gunakan, dan itu membuat Alissa semakin putus asa.
“ Kita harus menemui Greeta, mungkin dia bisa menemukan jawabannya.” Usul Edwyn kemudian.
**
Hari itu juga Edwyn dan Alissa akan kembali ke Humberg, mereka terpaksa harus pergi untuk mencaritahu penyebab kekuatan Alissa tiba-tiba menghilang. Tujuan Alissa untuk membawa para Elf itu kembali ke bumi bagian tengah harus di tunda lebih lama sampai kekuatannya kembali lagi.
Perpisahan mereka di tempat itu berlangsung penuh emosi, banyak dari mereka yang mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Alissa dan Edwyn. Mulai hari ini para elf yang tersisa akan tetap bersembunyi dari manusia, hanya tempat itu yang menjadi satu-satunya tempat yang paling aman untuk saat ini.
“ Kami akan menunggu kalian kembali, seperti janjimu pada kami. Kamu akan membawa kami kembali ke tanah kelahiran nenek moyang kami.” Lontar Scarlett di balas anggukan penuh percaya diri dari Alissa.
“ Itu pasti, kalian tunggu saja aku pasti kembali dan membawa kalian semua pulang. Jaga diri kalian baik-baik, aku yakin manusia itu tidak akan mencari kalian lagi.” Ucap Alissa lirih.
Untuk kembali ke Humberg, Alissa dan Edwyn akan menaiki Aerox dengan kecepatan terbang yang sangat cepat. Mereka harus segera menemui Greeta, atas apa yang telah terjadi kepadanya dan semua para Elf Moriquendi yang tersisa di dunia manusia.
“ Apa ini aman.?” Tanya Edwyn ketika hendak naik ke atas tubuh Aerox.
“ Aman, tenang saja.” Balas Alissa yang sudah berada di atas sejak tadi.
Namun sayangnya Aerox tampak tidak suka di tunggangi oleh Edwyn, dia berusaha menolak setiap Edwyn ingin naik. Namun Alissa mencoba untuk menenangkannya dengan sangat lembut dan penuh perhatian. Barulah setelah itu Aerox mengizinkan Edwyn untuk naik, meskipun dia di minta untuk duduk di bagian yang tidak nyaman menurut Edwyn.
Scarlett dan yang lain melambaikan tangan melepas kepergian mereka, Alissa tersenyum ke arah mereka sambil membalas lambaian tangan tersebut. Edwyn pun ikut melakukannya, dia tidak menyangka bisa bertemu dengan begitu banyak makhluk mitologi yang selama ini hanya ada di khayalannya saja.
“ Kau harus berpegangan yang kuat.” Ucap Alissa memperingatkan.
Kedua sayap Aerox mulai terbentang hingga membuatnya langsung mengepakkan sayap indah itu menuju langit, kecepatan Aerox tidak dapat di ragukan lagi. Alissa mungkin bisa mengatasinya namun tidak dengan Edwyn yang mencengkram bulu milik Aerox dengan sangat kuat.
**
Sepanjang perjalanan menuju kota Humberg, Edwyn tidak berhenti berteriak kencang hingga membuat telinga Alissa sakit mendengarnya. Sekarang mereka telah tiba di halaman rumah Greeta, aman bagi Aerox untuk mendarat disana karena luasnya halaman serta tidak adanya tetangga membuat tubuh raksasa Aerox tidak akan di lihat oleh siapapun.
Sepanjang perjalanan tadi pun Aerox sengaja mengambil tempat yang sangat tinggi agar tak ada satu manusia pun yang menyadari bahwa dia adalah seekor burung raksasa, dan sekarang Alissa dan Edwyn sudah tiba di depan rumah Greeta, namun ada yang aneh halaman rumahnya terlihat kotor dan berantakan.
“ Apa dia ada di dalam.?” Gumam Alissa ragu.
“ Kita coba periksa.” Sahut Edwyn segera mengetuk pintu rumahnya.
“ Greeta, apa kau ada di dalam? Ini aku dan Alissa.” Sahut Edwyn dengan suara yang keras.
Alissa mencoba melihat dari balik kaca jendela, namun sayang terhalang oleh gorden di dalam sana. Sepertinya Greeta dan suaminya benar-benar tidak di rumah, namun Alissa masih merasa khawatir sebab sangat aneh pergi meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan seperti ini.
“ Alissa, pintu belaakangnya tidak terkunci.” Sahut Edwyn segera membuat gadis itu menyusul ke belakang.
Mereka berdua kini sudah memasuki rumah itu, keduanya menemukan rumah Greeta juga dalam keadaan berantakan di dalam. Banyak barang-barang yang terpecah belah, dan juga ada bercak darah di lantai yang semakin membuat Alissa dan Edwyn mengkhatirkan Greeta dna suaminya.
“ Apa ada yang menyerang mereka.?” Tanya Edwyn lirih.
“ Darahnya masih basah, itu artinya kejadian ini masih sangat baru.” Ucap Alissa setelah mengeceknya.
Setelah di telusuri lebih dalam mereka akhirnya menemukan sesuatu di atas meja, sebuah surat yang di peruntukkan kepada Alissa. Hanya dengan melihat sebuah tanda pada sudut surat dapat membuat Alissa tahu jika surat itu di tujukan kepadanya.
Alissa kemudian membuka membuka surat itu dan membacanya, dia melihat tulisan itu benar di buat oleh Greeta yang menggunakan bahasa mereka. Manusia tidak akan mengerti artinya, dimana surat itu berisi tentang peringatan untuk Alissa agar lebih berhati-hati sebab banyak oknum yang akan mencarinya mulai saat ini.
“ Pergilah bersama Edwyn ke tempat yang sangat jauh dari sini, kalian akan aman dan kau akan tetap bisa mencari teman-temanmu.” Itulah kalimat terakhir yang di tulis Greeta kepadanya, dia bahkan tidak tahu penyebab Greeta menghilang tapi wanita itu lebih mempedulikan tentang keselamat Alissa setelah ini.
Alissa merasa sangat sedih, dia mulai putus asa dengan semuanya. Kekuatannya menghilang di saat dia membutuhkan kekuatan itu, dan sekarang Greeta menghilang entah kemana dia bahkan tidak tahu apakah wanita itu masih hidup atau tidak.
Melihat Alissa yang terjatuh ke lantai sambil menangis tersedu-sedu membuat Edwyn merasakan apa yang dia rasakan, pria itu kemudian menghampirinya sambil menyentuh pundak Alissa dan mengusapnya pelan.
“ Jangan sedih, aku akan menemanimu sampai kau menemukan kekuatanmu kembali. Dan juga biar aku yang melindungimu selama kau tidak memiliki kekuatan, jangan seduh lagi.” Gumam Edwyn lirih.
Setelah membuat Alissa tenang, Edwyn pun membawanya keluar dari rumah itu. Aerox menghampiri mereka dengan sikap yang aneh, Alissa tahu kalau saat ini Aerox sedang ketakutan.
“ Kau bisa menggunakan perubahan wujud kan.?” Tanya Alissa pada Aerox yang kemudian di balas anggukan pelan dari hewan besar itu.
“ Kau bisa berubah menjadi apapun yang kau mau, untuk sementara waktu kita harus membuat tubuh asli mu tidak di lihat oleh semua orang.” Lanjut Alissa kemudian.
Aerox pun menggunakan kekuatannya untuk merubah wujud aslinya menjadi seekor anjing Husky, dengan begitu dia bisa mengikuti Alissa kemana pun dia pergi tanpa rasa takut seseorang akan melihatnya.
“ Luar biasa hebatnya, ku pikir hanya bisa melihat ini dala sebuah film.” Benak Edwyn di buat takjub.
Ketika Edwyn ingin menyentuh Aerox, mendadak hewan itu langsung mengigit tangan Edwyn hingga membuat pria itu meringis kesakitan. Alissa yang menengok ke arahnya langsung membuat Aerox menghentikan perbuatannya dan mulai bermanja-manja di dekat Alissa.
“ Ayo kita pulang ke rumah.” Ajak Edwyn mengajak mereka berdua dengan senang hati.
**
Kembalinya mereka ke rumah Edwyn membuat mereka terkejut dengan keberadaan Marco disana, rupanya pria itu sudah menunggu mereka kembali sejak lama. Aerox mulai menggonggong ke arah Marco dan hendak menyerangnya jika saja Alissa tidak menyuruhnya untuk berhenti.
Alhasil Aerox di larang untuk masuk ke dalam rumah Edwyn, dia perintah oleh Alissa untuk tetap di luar selama dia dan Marco selesai mengobrol di dalam.
“ Jadi benar kalian membuat sistem operasi di spacelab terhenti.” Ucap Marco setelah mendengar cerita dari mereka berdua.
“ Apa kau juga sudah tahu sebelumnya.?”
“ Aku mendengarnya, di katakan ada dua manusia yang datang menggagalkan rencana mereka. Dan aku baru tahu kalau tempat itu di jadikan oleh mereka sebagai tempat penelitian para Elf.” Gumam Marco.
“ Aku sudah membuat mereka kehilangan ingatan mereka tentang para Elf dan kejadian waktu itu, bagaimana kau bisa tahu.”
“ Aku sudah pernah bilang padamu kalau semua ini ada campur tangannya dengan pemerintahan, mereka tentu akan mencaritahu semua soal kejadian itu. Kau mungkin menghilangkan ingatan mereka yang ada di lokasi waktu itu, tapi tidak dengan mereka yang bekerja di baliknya.” Ujar Marco.
“ Mereka pasti akan mencaritahu tentang kita berdua.” Kata Edwyn.
“ Mereka tidak akan mengenal kita.” Balas Alissa.
“ Sayangya foto kalian sudah tersebar, dalam rekaman cctv memperlihatkan wajah kalian dengan sangat jelas. Dan besar kemungkinan kalian akan di incar mulai saat ini.” Lanjut Marco.
“ Dengan kekuatanmu, kau bisa membuat orang-orang di pemerintahan melupakan masalah ini. Bukankah itu sangat mudah bagimu.” Sahut Marco menatap Alissa yang sejak tadi hanya dapat tertunduk diam.
“ Alissa kehilangan kekuatannya.” Balas Edwyn lirih.
“ Apa? Bagaimana mungkin.?” Marco juga terlihat tidak percaya mendengarnya.
“ Ini tiba-tiba terjadi, kami pun bingung cara mengembalikannya seperti apa.” Jelas Edwyn.
“ Kalian mungkin akan mendapatkan masalah yang lebih besar sekarang, ku sarankan untuk meninggalkan kota ini secepatnya.” Sambung Marco.
“ Lalu bagaimana denganmu?” Tanya Alissa.
“ Aku akan tetap disini, jika ada informasi apapun aku akan langsung menghubungi kalian.” Ungkap Marco.
“ Terima kasih telah banyak membantu kami, berkatmu aku bisa menolong para Elf itu dari manusia. Jika tidak bertemu denganmu mungkin mereka semua akan mati sia-sia.” Kata Alissa yang tak kuasa menahan air matanya lagi.
“ Senang bisa membantu kalian, jangan lupa untuk pergi jauh dari tempat ini.”
**
Malam ini langit terlihat sangat cerah, waktu untuk meninggalkan kota Humberg akan segera tiba. Alissa dan Edwyn sudah mempersiapkan keperluan mereka untuk pergi dari kota ini, kini mereka berdua segera menuju bukit Hasselbrack dimana Aerox dengan wujud aslinya sudah siap untuk membawa mereka pergi.
Tujuan Edwyn dan Alissa kali ini adalah sebuah desa bernama Berg di bagian Utara Negara Jerman, disana Edwyn memiliki seorang kenalan yang mungkin bisa menolong mereka sampai Alissa bisa menemukan kekuatannya kembali.
“ Apa kau sudah siap.?” Tanya Edwyn menghampiri Alissa yang masih berdiri di ujung tebing sambil menatap kota Humberg dari atas bukit itu.
“ Aku sangat putus asa, aku sangat takut semua tidak akan berjalan sesuai rencana kita.”
“ Selalu saja seperti ini, bagaimana kau bisa menyelamatkan teman-temanmu kalau kau memiliki mental yang lemah.”
Alissa melirik Edwyn yang menatapnya dengan penuh kepercayaan, sekali lagi harapannya untuk bisa menolong teman-temannya kembali. Kini Alissa dan Edwyn segera menemui Aerox yang sudah siap membawa mereka sejak tadi.
“ Jaga diri kalian baik-baik.” Ujar Marco.
“ Sampai jumpa lagi Marco.” Sahut Alissa di balas anggukan pelan dari pria itu.
Aerox mulai mengepakkan sayapnya menuju langit malam, sebelum pergi dari bukit itu dia mengeluarkan suara khasnya dan secepat kilat menghilang dari pandangan Marco.
“ Kau melakukannya dengan baik.” Sahut seseorang di belakang Marco yang baru saja muncul.
Kedua mata Marco memunculkan warna yang aneh, kemudian dia menundukkan tubuhnya dan bersimpuh di hadapan sosok tersebut.
“ Kau bebas sekarang.” Katanya lagi dan setelah itu dia menghilang bagai buih di lautan.