Saat ini teman-teman Alissa masih di buat terkejut setelah mengetahui bahwa Alissa sudah memiliki kekuatannya, namun Alissa tidak memberitahu kepada mereka bahwa kekuatannya adalah setara dengan para valar.
Mereka kemudian lanjut membahas soal Bubble, Bery, dan Leonar yang menghilang secara misterius. Dari mereka bertiga yang hilang semuanya adalah peri hutan. Hanya tersisa Sparkel saja dari temannya yang masih selamat, begitu pun dengan teman kurcaci dan raksasa.
“ Kami menemukan ini di hutan tempat terakahir Leonar berada.” Boun memberikan sebuah gelang kepada Alissa.
“ Jika di lihat dari bahannya, gelang itu tidak di buat di negeri kita.” Ungkap Sandy.
“ Benar, dan kami juga sempat menemukan jejak kaki yang serupa dengan jejak kaki bangsa Elf.” Lontar Beam.
“ Bubbles dan Bery sudah menghilang sejak aku tertidur, kenapa kalian tidak memberitahu hal ini pada ibuku.?” Tanya Alissa menatap mereka satu persatu.
“ Dua bulan setelah kamu tertidur, kami sudah melaporkan hal ini ke istana. Tapi sayangnya ibumu tidak menanggapinya, dia hanya mengirimkan bantuan selama satu hari dan setelah itu mereka tidak mencari Bubbles dan Berry.” Jawab Thanos.
“ Ibuku tidak mungkin mengabaikan hal ini, dia pasti akan menolong kalian apapun yang terjadi.”
“ Kau boleh tidak percaya pada kami, tujuan kita sekarang adalah menemukan mereka bertiga. Kami berharap mereka segera di temukan dengan bantuan kekuatanmu itu Alissa.” Sambung Gamora.
Alissa menatap gelang yang ada di tangannya sambil menutup kedua matanya, dan melihat masa lalu dari gelang tersebut. Dari bayangan yang terlihat dia bisa melihat sosok misterius yang bertemu dengan Leonard di tempat mereka berada.
“ Aku melihatnya, ada sosok misterius yang menculik Leonard. “ Ucap Alissa setelah ia selesai melihat masa lalu.
“ Benarkah? Siapa sosok itu.?”
“ Aku tidak yakin, dia memang terlihat seperti bangsa Elf tapi.” Alissa terdiam sejenak sambil memikirkan sesuatu.
“ Kita tunda dulu pencarian mereka, aku harus kembali ke istana untuk mencaritahu sesuatu. “ Ungkap Alissa di balas anggukan pelan dari semua teman-temannya.
**
Alissa yang telah kembali ke istana dengan aman tanpa sepengetahuan dari Winola berhasil menghilangkan kloningnya dan berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa. Beruntung tak lama setelah itu Winola datang dan mengecek keadaannya.
“ Bagaimana keadaanmu sayang.?” Tanya Winola lirih.
“ Aku baik-baik saja bu, jangan khawatir.” Kata Alissa tersenyum simpul.
“ Ibu senang mendengarnya.”
“ Oh iya bu, ada sesuatu yang ingin ku tanyakan.”
“ Apa itu.?”
“ Apa benar teman-temanku telah memberitahumu kalau Bubbles dan Berry menghilang dua bulan setelah aku tertidur? “
“ Bubbles dan Berry.?”
“ Mereka temanku bu, mereka adalah peri hutan Sandora.”
“ Ibu tahu, tapi ibu tidak pernah mendengar laporan kehilangan dari peri hutan itu selama ini.”
“ Benarkah? Apa ibu yakin.?”
“ Kau bertemu dengan mereka hari ini.?” Tanya Winola yang mulai curiga.
“ Sparkel datang memberitahuku hari ini, Bubbles dan Berry telah lama menghilang dan di susul oleh Leonard.” Jelas Alissa.
“ Ibu tidak akan berbohong soal mereka, tapi apa kau yakin mereka menghilang sudah lama.?”
“ Ibu bisa memanggil mereka agar mereka bisa memberi kesaksian, kumohon bu selamatkan mereka yang telah menghilang.” Pinta Alissa dengan sangat.
“ Tentu saja, ibu akan memanggil mereka dan mengadakan pencarian besar-besaran jika benar mereka terbukti menghilang.” Ucap Winola membuat Alissa kini bernafas lega.
“ Dan satu lagi bu, boleh aku ke kamar mu untuk membaca buku.?”
“ Tentu saja, kamu boleh ke kamar ibu kapan pun kamu mau.”
**
Setelah mendapat akses masuk ke dalam kamar sang ibu, Alissa segera mencari sebuah buku yang dia yakini berada di kamar ibunya. Kamar Winola memang terdapat sebuah rak buku yang begitu besar sehingga dapat menyimpan buku yang sangat banyak.
Jemarinya menunjuk satu persatu buku sambil membacanya, dia hanya mencari satu judul yang dia inginkan hingga jarinya berakhir pada sebuah buku coklat dengan judul DUNIA MANUSIA. Setelah mendapatkan buku itu dia pun tersenyu, entah mengapa setelah mengetahui teman-temannya menghilang secara misterius yang ada di kepala Alissa saat itu adalah manusia.
Sebelum meninggalkan rak buku, dia melihat sesuatu yang aneh pada ujung rak. Ketika Alissa tak sengaja menyentuhnya mendadak rak buku tersebut bergeser hingga memperlihatkan sebuah pintu yang membuatnya merasa tidak asing dengan pintu tersebut.
“ Alissa, apa yang kau lakukan.?” Tegur Winola yang baru saja masuk dan melihat Alissa hendak membuka knop pintu tersebut.
“ Maaf bu, aku tidak sengaja menggeser lemarinya sehingga aku bisa melihat pintu ini.” Balas Alissa yang mundur beberapa langkah ketika Winola dengan cepat menarik kembali rak buku tersebut.
“ Kamu jangan pernah membuka pintu itu, mengerti.” Ucap Winola tampak panic.
“ Aku mengerti bu.” Balas Alissa pelan.
“ Kau sudah mendapatkan buku yang kau inginkan.?” Tanya Winola lagi.
“ Sudah, aku ingin membaca buku tentang dunia manusia.” Alissa menunjukkan buku tersebut kepada Winola, namun dia tidak memberikan reaksi apapun selain mengangguk pelan.
“ Kalau begitu aku kembali ke kamar bu.” Lanjut Alissa kemudian beranjak secepat yang dia bisa.
**
Malam itu Alissa benar-benar membaca isi dari buku DUNIA MANUSIA yang di tulis oleh para leluhur yang sebelumnya sudah pernah berinteraksi dengan manusia. Di dalam buku di sebutkan bahwa manusia merupakan makhluk yang paling serakah dan sangat berbahaya, mereka sering kali di gambarkan sebagai makhluk yang haus akan kekuasaan, harta, identitas, serta terkenal dengan keegoisan yang tinggi.
Dari buku itu Alissa banyak mengetahui apapun tentang manusia, dan semua yang tertulis hampir semuanya sama dengan yang selalu ibunya katakan. Hal ini membuat Alissa semakin membenci bangsa manusia meski dia belum pernah bertemu sama sekali.
Setelah membacanya sampai di halaman akhir, Alissa pun mendapatkan satu gambaran tentang manusia yang memiliki kesamaan dengan sosok misterius yang dia lihat dalam kenangan masa lalu gelang yang di temukan oleh teman-temannya.
“ Jadi benar kalau yang menculik mereka adalah bangsa manusia.” Ucap Alissa sambil mengepal kedua tangannya kuat-kuat.
Saat itu matahari sudah mulai menampakkan kilauan indahnya, Alissa tidak tidur semalaman demi membaca buku tentang manusia. Emosinya semakin di buat naik begitu tahu tentang kejahatan yang di lakukan oleh manusia kepada teman-temannya.
Sebelum meninggalkan kamar untuk mencaritahu lebih lanjut, Alissa meninggalkan kloningnya seperti kemarin dan dia benar-benar membuat seisi kamarnya dalam mode sihir untuk membuat Winola tak menyadari semua ini.
“ Maafkan aku ibu, aku terpaksa melakukan ini.”
**
Alissa sudah sampai di hutan dan sekarang dia sedang berdiri tepat di perbatasan antara hutan Sandora dan hutan terlarang, dia tahu kalau hutan itu tidak boleh di injak oleh bangsa Elf kecuali para raksasa dan dia juga tahu kalau di hutan itu terdapat pintu yang menghubungkan dua dunia.
Alissa mencoba untuk meyakinkan dirinya sekali lagi, ini adalah langkah yang harus dia ambil dan dia tidak akan merubah keputusannya tersebut. Sekarang dia sudah masuk ke dalam hutan terlarang, suasananya sangat tenang dan hanya terdengar suara burung yang berbunyi di antara pepohonan yang besarnya melebihi para raksasa.
Raksasa yang tinggal di hutan tersebut jauh berbeda dengan dua sahabatnya Thanos dan Gamora, yang tinggal di hutan jauh lebih menyeramkan lagi. Bahkan mereka memiliki mata yang lebih dari satu serta tangan mereka yang panjang di tambah taring yang menakutkan.
Semua raksasa yang tinggal di hutan terlarang telah membuat kesepakatan dengan bangsa Elf bahwa mereka tidak boleh memasuki Sandora dan di beri kebebasan untuk hidup di hutan tersebu. Sebaliknya, para raksasa juga melarang siapapun untuk masuk ke wilayah mereka kecuali Winola.
Alissa memiliki kekuatan untuk membuat dirinya tak kasat mata oleh para raksasa, seperti saat ini dia bisa melihat ada raksasa yang sedang melihat kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu. Aura Alissa masih tercium meski raganya tidak dapat di lihat, oleh sebab itu dia berjalan sangat pelan melewatinya.
Suara teriakan raksasa tersebut sukses membuat Alissa terkejut bukan main, bagaimana tidak dia sampai terjatuh dan membuat suara ranting patah yang akhirnya di sadari oleh raksasa tersebut. Alissa mendongak ke atas dan melihat raksasa itu sedang mengarahkan pandangan ke arahnya.
“ Apa dia sudah menyadariku.?” Benak Alissa mulai ketakutan.
Alissa sampai lupa untuk bernafas ketika raksasa itu hampir mendekat ke arahnya, dia bisa menghela nafas dengan lega setelah raksasa itu pergi melewatinya.
“ Syukurlah.” Ucapnya dengan lega.
Alissa kembali melanjutkan pencarian pintu tersebut, dia yakin pintunya berada di penghujung hutan dan mungkin saja dia akan bertemu dengan banyak raksasa lainnya. Untuk itu dia harus lebih berhati-hati lagi.
Sudah cukup lama Alissa berjalan namun dia tidak tahu dimana letak pintu itu, sampai pada akhirnya dia bisa melihat sebuah sungai yang besar dimana ada dua kepala raksasa yang terbuat dari batu dimana mulut dari kepala itu mengalirkan air sungai yang cukup deras.
Rupanya tempat tersebut merupakan rumah dari para raksasa, tidak mungkin jika pintunya ada disana sebab jika manusia masuk ke dalam pasti mereka akan langsung mati di tangan para raksasa.
Tiba-tiba saja tempat yang di pijaki oleh Alissa bergetar cukup kuat yang membuatnya mengira bahwa itu adalah gempa bumi, ketika Alissa terjatuh dia pun melihat sosok raksasa yang terbangun dari tidurnya.
Alissa sangat terkejut karena yang dia injak barusan ternyata adalah raksasa yang sedang tidur, saking terkejutnya dia sampai kehilangan sihir dan membuat raksasa itu dapat melihat Alissa.
“ Kau putri Winola.?” Ucap raksasa itu terlihat lebih tenang.
“ Benar, aku putrinya.” Jawab Alissa.
“ Apa yang kau lakukan disini? Kau tahu selain Winola semuanya di larang masuk.?”
“ Aku tahu, tapi aku hanya ingin mencari sesuatu.”
“ Pergilah sebelum yang lain melihatmu, aku tidak akan menyakitimu untuk kali ini.” Raksasa itu terlihat sedikit cuek, dia bahkan ingin kembali melanjutkan tidurnya.
“ Sebelum aku pergi, boleh aku bertanya sesuatu kepadamu.?” Tanya Alissa.
“ Aku tidak akan menjawab.”
“ Kumohon, ini sangat penting.”
Raksasa itu kembali membuka mata dan memperbaiki posisinya, ketika dia hendak menjawab tiba-tiba saja salah satu raksasa lain datang menghampirinya dan membuat raksasa itu menyembunyikan Alissa di dalam telapak tangannya.
Alissa merasa sesak berada di telapak tangan raksasa itu, dia bisa saja meremuk tubuhnya sampai hancur namun entah mengapa Alissa percaya kalau raksasa yang di temuinya ini memiliki hati yang baik seperti Thanos dan Gamora.
“ Kau melihat gerbang itu terbuka lagi.?”
“ Tidak, tapi aku mendengarnya.”
“ Akhir-akhir ini pintu itu selalu terdengar suara yang menyeramkan, tapi tidak mungkin jika semua itu adalah perbuatan manusia.”
“ Kau benar, manusia sangat lemah untuk kita.”
Alissa bisa mendengar percakapan mereka, sekarang dia tahu kalau pintu dunia manusia memang dalam keadaan yang tidak baik. Tapi mendengar bahwa para raksasa itu tidak melakukan apapun membuatnya semakin bingung.
Akhirnya raksasa itu melepaskan Alissa begitu temannya pergi, lagi dan lagi dia menyuruh Alissa untuk meninggalkan hutan.
“ Aku ingin mencari temanku yang hilang, mereka di culik oleh para manusia jahat itu.” Ucap Alissa yang masih bersih keras untuk tetap tinggal.
“ Tempat ini tidak pernah di lewati oleh mereka, sebaiknya kau pulang sekarang.”
“ Aku melihatnya, dia sosok pria misterius yang menculik tiga teman periku.”
“ Jika itu benar terjadi, kenapa yang mulia ratu tidak bertindak? Yang seharusnya datang adalah yang mulia ratu, dan bukan putrinya.”
“ Itu karena ibuku sedang sibuk, aku ingin menanganinya sendirian.”
“ Kau benar-benar sangat berisik, jika bukan putri dari sang ratu mungkin aku sudah membunuhmu.”
Raksasa itu kembali menarik tubuh Alissa dan membawanya ke suatu tempat, Alissa di minta untuk diam dan tetap tenang selama mereka berjalan. Setelah beberapa saat akhirnya raksasa itu membuka telapak tangannya dan menunjukkan Alissa sebuah pintu yang sangat besar dimana kedua sisi pintu tersebut saat ini sedang di jaga oleh dua raksasa yang lebih besar dari raksasa yang membawa Alissa.
“ Kau sudah lihat sekarang, pintunya aman dan sedang di jaga oleh dua raksasa terkuat di ras kami.” Jelasnya.
“ Lalu apa yang kau bicarakan dengan temanmu barusan? Suara yang kau dengar, itu mereka kan.?” Sahut Alissa menatap raksasa itu dengan serius.
“ Maaf kalau aku lancang, kau seorang Elf yang memiliki kekuatan kan.?” Tanya raksasa itu.
“ Kalau iya memangnya kenapa.?” Belum sempat Alissa mendapat jawaban dari raksasa tersebut, dia sudah melemparkan Alissa jauh keluar dari hutan terlarang.
Beruntung Alissa sudah menyiapkan dirinya untuk mendarat sehingga dia bisa turun dengan sempurna, sekarang Alissa sudah kembali di Sandora lemparan raksasa barusan cukup kuat dan membuatnya bisa mati jika saja dia tidak memiliki kekuatan.
Suara terompet terdengar, Alissa mengetahui tanda itu adalah awal dari pergerakan prajurit kerajaan untuk memulai pencarian teman-temannya, sekarang Alissa akan pulang setidaknya dia sudah tahu bagaimana suasana di dalam hutan terlarang dan juga tahu soal pintu yang menghubungkan dua dunia tersebut.