"Wah, Lan, is that you?" "I'm not Lan, I'm Lana. Svetlana. Stop calling me with that weird call." "Sorry, but--hey! Hahaha, lo kelihatan wah!" Lucas berdecak memperhatikan penampilan Lana yang baru datang beberapa menit lalu. "Seorang Lana memakai rok kain, kemeja, sangat rapi dan tertutup. WAW! Ini suatu kejadian langka yang patut diabadikan!" Lana mendesis kesal melihat kelakuan random temannya itu yang kini mengeluarkan ponsel, benar-benar siap memotret dirinya. Jika tak ingat ini adalah kafe yang ramai, Lana mungkin sudah meninju wajah Lucas hingga hidungnya mengeluarkan darah. "Lucas, plis jangan norak. Jangan bikin gue mau mendonasikan tubuh lo ke tempat penjualan organ tubuh." "Wis, serem amat, Bos?" Lucas menghentikan aksinya. Tapi tetap saja cengiran idiotnya membuat Lana seb