Jeffrey benar-benar pulang sebelum makan malam. Tepat pukul lima sore. Dengan tampang lelah yang tetapi menunjukkan senyum usil seperti biasa. "Baju apaan ini?" tanyanya saat melihat Lana berdiri di ambang pintu kamar menyambut kedatangannya dengan sebuah blouse abu-abu sepuluh senti di atas lutut. Perempuan itu mengikuti arah pandang Jeffrey, lalu mengangkat bahu acuh. "Saya nyaman pakai baju ini," katanya. Jeffrey menghela napas dalam. Membentuk bibirnya menjadi satu garis tipis sempurna. "Lana, sudah berapa kali saya bilang, saya tidak suka melihat kamu memakai pakaian terbuka." "Kamu bilang tadi saya harus bersikap nyaman. Dan ya, saya nyaman memakai baju ini." "Saya yang nggak nyaman!" pekik Jeffrey setengah kesal. "Saya nggak suka nanti banyak orang yang natap kamu karena berpak